
Pantau - Kereta kencana Garuda Prabayeksa digunakan dalam prosesi kirab pengembalian duplikat bendera Merah Putih dan teks proklamasi dari Istana Merdeka menuju Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Minggu sore, 17 Agustus 2025, sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Prosesi ini disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden dan berlangsung dengan penuh khidmat serta nuansa kebangsaan yang kuat.
Kirab dikawal oleh 45 pasukan motoris Polisi Militer dari Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang mengendarai sepeda motor listrik.
Jumlah pengawal motoris dipilih secara simbolis, yaitu 45 orang, melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia, 1945.
Simbol Perjuangan dan Keberagaman Nusantara
Selain pasukan motoris, sebanyak 145 pasukan berkuda turut mengawal iring-iringan kereta.
Kuda-kuda tersebut didatangkan khusus untuk prosesi ini dan menjadi simbol perjuangan para pahlawan bangsa yang dahulu berjuang dengan menunggang kuda.
Pasukan berkuda mengenakan pakaian tradisional dari berbagai daerah, mewakili keberagaman budaya dan komando daerah militer di seluruh Indonesia.
Drumband gabungan dari tiga akademi TNI — Akademi Militer, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara — juga tampil memeriahkan kirab, menambah kemegahan dan semangat nasionalisme.
Purna Paskibraka Bawa Duplikat Bendera dan Teks Proklamasi
Kereta Garuda Prabayeksa dinaiki oleh Purna Paskibraka Duta Pancasila 2024.
Lutfiyah Naurasyifa Utoyo dari Tomohon, Sulawesi Tenggara, ditunjuk membawa bendera Merah Putih.
Sementara itu, Livenia Evelyn Kurniawan dari Samarinda, Kalimantan Timur, bertugas membawa teks proklamasi.
Iring-iringan kereta memasuki Istana Merdeka sekitar pukul 17.30 WIB.
Setibanya di depan mimbar kehormatan, kedua Paskibraka turun dari kereta untuk menerima bendera dan teks proklamasi yang diserahkan oleh personel Paspampres.
Letnan Satu Kavaleri Lutfi Syuhada Pane menyerahkan bendera kepada Lutfiyah, dan Letnan Dua Korps Polisi Militer Rayhan Ontoseno Bremi menyerahkan teks proklamasi kepada Livenia.
Selanjutnya, kedua dokumen sakral tersebut dibawa menuju Monas oleh Paskibraka untuk disimpan kembali sebagai simbol berakhirnya prosesi upacara kenegaraan.
Makna dan Filosofi Garuda Prabayeksa
Kereta kencana Garuda Prabayeksa dibuat secara khusus di Sleman, Yogyakarta, untuk memperingati HUT ke-80 RI.
Nama "Garuda Prabayeksa" berasal dari kata "praba" dan "yeksa", yang berarti cahaya besar atau cahaya terang, mencerminkan harapan bagi masa depan Indonesia yang gemilang.
Keberadaan kereta ini tidak hanya menambah kemegahan peringatan kemerdekaan, tetapi juga memperkuat pesan tentang sejarah, perjuangan, dan harapan akan persatuan Indonesia di tengah keberagaman.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf