
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan komitmen Presiden RI Prabowo Subianto terhadap Undang-Undang Dasar 1945 dalam Peringatan Hari Konstitusi dan HUT ke-80 MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Agustus 2025.
Komitmen Konstitusional Presiden
Pratikno, yang membacakan pidato mewakili Presiden Prabowo, menyampaikan bahwa penghormatan Kepala Negara terhadap konstitusi sudah ditunjukkan secara tegas dalam pidato-pidatonya serta program pemerintahan.
"Kita semua tahu dari berbagai pidato yang beliau sampaikan bahwa penghormatan dan komitmen Bapak Presiden Prabowo kepada konstitusi sudah sangat jelas dan sangat tegas," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa Presiden dalam berbagai kesempatan memberikan amanat untuk kembali mendalami makna dan menjalankan UUD 1945 bagi masa depan bangsa secara konsisten.
Pratikno menegaskan bahwa Presiden menolak pandangan sebagian elit yang menganggap pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta sudah tidak relevan.
“Bapak Presiden menegaskan bahwa pemikiran-pemikiran yang menganggap para founding fathers sudah tidak relevan lagi adalah keliru," ucapnya.
Menurutnya, Bung Karno, Bung Hatta, serta generasi 1945 adalah arsitek kemerdekaan yang merancang UUD 1945.
Kebijakan Nyata dan Implementasi Pasal 33
Pratikno mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo telah mengkaji secara mendalam Pasal 33 UUD 1945 yang menegaskan cabang-cabang produksi penting harus dikuasai negara demi kepentingan rakyat.
"Sekali lagi saya bacakan langsung kalimat Bapak Presiden Prabowo, 'Kekuatan suatu negara terletak pada bagaimana negara itu bisa menguasai dan mengelola kekayaannya. Karena itu, kita harus berani koreksi apabila kita telah mengambil langkah yang keliru'," katanya.
Ia menekankan bahwa komitmen konstitusional Presiden telah diwujudkan dalam kebijakan nyata, termasuk pengalihan lebih dari Rp300 triliun dana APBN ke sektor produktif.
Program yang didorong pemerintah mencakup swasembada pangan, Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda, Cek Kesehatan Gratis, serta penguatan bantuan sosial.
"Semua ini bukan sekadar program. Ini adalah amanat konstitusi. Ini adalah perwujudan cita-cita kemerdekaan: merdeka dari penjajahan, merdeka dari penindasan, dan merdeka dari kebodohan," tegasnya.
Pratikno juga menekankan pesan Presiden bahwa ekonomi Indonesia harus berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dengan prinsip tidak meninggalkan yang lemah dan menolak penjualan sumber daya murah ke asing.
"Bapak Presiden Prabowo juga meyakini, Undang-Undang Dasar 1945 adalah kompas kita. Pancasila adalah bintang penunjuk jalan kita. Para pendiri bangsa, para proklamator, adalah teladan kita. Dan rakyat Indonesia adalah sumber kekuatan kita," ujarnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf