Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kodaeral VI Gelar Katinting Race Laikang 2025, Angkat Budaya Bahari Sulselbar

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Kodaeral VI Gelar Katinting Race Laikang 2025, Angkat Budaya Bahari Sulselbar
Foto: (Sumber: Arsip: Atlet Ketinting Race saat melakukan latihan di laut Makassar. ANTARA/HO-Kodaeral VI)

Pantau - Komando Daerah TNI Angkatan Laut VI (Kodaeral VI) menyelenggarakan Kodaeral Cup Seri 4 Katinting Race Laikang se-Sulselbar 2025 di Pantai Topejawa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

Ketua panitia sekaligus Komandan Pomal Kodaeral VI, Letkol Laut (PM) Wahyu Dwi Sulistyo, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari perayaan HUT TNI AL.

“Kodaeral Cup Seri 4 Katinting Race Laikang se-Sulselbar 2025 ini diikuti peserta dari berbagai daerah di dua provinsi, yakni Sulsel dan Sulbar,” ungkap Wahyu.

Kompetisi Sekaligus Pelestarian Budaya Bahari

Perlombaan berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat hingga Minggu, 22–24 Agustus 2025, di Pantai Topejawa, Kecamatan Mangarabombang, Takalar.

Acara ini dirancang tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai simbol kebersamaan, persatuan, dan pelestarian budaya lokal.

“Kodaeral Cup Seri 4 bukan hanya sekadar ajang balap perahu katinting. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi simbol pelestarian warisan budaya bahari serta ajang unjuk gigi bagi para pebalap tradisional terbaik dari seluruh wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat,” jelas Wahyu.

Para peserta akan bersaing dalam hal kecepatan, strategi, dan kekompakan dalam atmosfer kompetisi yang penuh aksi, semangat, dan sportivitas.

Antusiasme Peserta dan Dukungan Masyarakat

Ajang ini diikuti sekitar 60 perwakilan dari berbagai daerah di Sulselbar.

Diperkirakan lebih dari 5.000 penonton hadir untuk memberikan dukungan kepada tim masing-masing.

“Kehadiran masyarakat dalam skala besar ini tidak hanya menjadi bukti kecintaan terhadap budaya maritim, tetapi juga menjadi wujud nyata dari kekuatan sosial masyarakat pesisir,” kata Wahyu.

Ia menegaskan kembali bahwa kegiatan ini bukan sekadar perlombaan, melainkan momentum memperkuat persaudaraan dan menginspirasi generasi muda.

“Acara ini bukan sekadar lomba balap perahu tradisional, tetapi juga momentum untuk merajut persaudaraan antardaerah, mengangkat budaya bahari sebagai identitas bangsa, serta menginspirasi generasi muda untuk mencintai laut dan menjaga warisan leluhur kita,” ujarnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf