Pantau - Menteri Transmigrasi M Iftitah Sulaiman Suryanagara melepas sebanyak 285 peserta Tim Ekspedisi Patriot (TEP) dari Universitas Indonesia (UI) pada Sabtu (23/8/2025).
Para peserta akan diberangkatkan menuju 37 kawasan transmigrasi, terbagi dalam 57 kelompok yang terdiri atas mahasiswa, dosen, hingga guru besar.
Sentuh Indonesia yang Sesungguhnya
Dalam keterangannya, Menteri Iftitah menekankan pentingnya ekspedisi ini sebagai sarana mengenal langsung wajah Indonesia.
"Di lapangan kita akan bertemu wajah Indonesia yang sesungguhnya. Kita akan melihat rakyat yang membangun bangsa ini dengan tangan kosong, tetapi dengan mimpi dan harapan yang besar dan di situlah letak maknanya," ujarnya.
Menurutnya, Indonesia terlalu besar jika hanya dipelajari dari buku. Karena itu, mahasiswa harus menyentuh, merasakan, dan memahami langsung kehidupan masyarakat di sektor pertanian, perkebunan, pertambangan, perikanan, peternakan, pasar, desa, dan kawasan transmigrasi.
Ia berpesan agar para peserta berangkat dengan semangat pionir, memiliki kerendahan hati seorang murid, dan kembali sebagai calon pemimpin masa depan.
"Jika dulu transmigrasi melahirkan desa, maka hari ini transmigrasi sedang melahirkan peradaban. Ingatlah transmigrasi bukan masa lalu, transmigrasi adalah masa depan Indonesia," kata Menteri Iftitah.
Dukungan Universitas Indonesia
Menteri Iftitah menyampaikan apresiasi kepada seluruh sivitas akademika UI atas keterlibatan mereka dalam ekspedisi ini, khususnya kepada Dr. Saraswati Putri dan tim yang telah mengawal pelaksanaan program.
Rektor UI Heri Hermansyah menegaskan bahwa ekspedisi ini bukan hanya perjalanan akademik, melainkan wujud nyata komitmen UI dalam mendukung pembangunan bangsa.
Ia menjelaskan, 285 peserta berasal dari mahasiswa aktif, alumni, serta 9 guru besar yang menjadi pimpinan tim.
"Tim ekspedisi patriot ini akan turun langsung ke tengah masyarakat, mengamati, meneliti sekaligus memberi kontribusi nyata. UI memiliki visi untuk menjadi kampus yang umur dan impactful, umur berarti berkompetensi, berintegritas, dan berkuasa global," kata Heri.
- Penulis :
- Aditya Yohan
