Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BMKG Imbau Nelayan dan Wisatawan Waspadai Angin Kencang dan Gelombang Tinggi di Perairan Labuan Bajo

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

BMKG Imbau Nelayan dan Wisatawan Waspadai Angin Kencang dan Gelombang Tinggi di Perairan Labuan Bajo
Foto: (Sumber: Ilustrasi: Suasana perairan laut Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). ANTARA/Gecio Viana)

Pantau - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau nelayan dan pelaku wisata agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi angin kencang dan gelombang tinggi di perairan Labuan Bajo, khususnya di wilayah Selat Sape bagian selatan.

"Nelayan atau kapal kecil agar waspada dan tidak memaksakan melaut saat angin kencang, terutama di Selat Sape bagian selatan," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Maria Patricia Christin Seran, dari Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu.

Angin Kencang Picu Gelombang Tinggi, Maksimum Capai 2,2 Meter

BMKG mencatat kecepatan angin di Labuan Bajo dalam dua hari terakhir mencapai 23 knot atau sekitar 42 km/jam.

Sementara di wilayah perairan Selat Sape bagian utara, kecepatan angin terpantau berkisar 5–15 knot dengan ketinggian gelombang antara 0,5–1 meter, yang masih tergolong kategori rendah.

Namun di Selat Sape bagian selatan, kecepatan angin mencapai 12–18 knot dan bisa meningkat hingga 30 knot pada kondisi maksimum.

"Dengan kondisi kecepatan angin yang seperti itu maka dapat memicu kondisi gelombang, prakiraan gelombang di perairan selatan 2 meter hingga 2,2 meter," jelas Maria.

Stasiun Meteorologi Maritim El Tari Kupang juga telah mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem di wilayah perairan Manggarai Barat.

BMKG mengimbau agar pelaku wisata bahari dan operator kapal tidak memaksakan pelayaran jika cuaca tidak memungkinkan, guna menghindari potensi kecelakaan laut.

Savanna Komodo Rawan Terbakar, Warga Diminta Waspada

Maria juga mengingatkan bahaya lain yang mengintai selama musim kemarau, yakni potensi kebakaran lahan di kawasan savana Taman Nasional Komodo.

"Untuk itu jangan membuang puntung rokok, membuat api unggun, atau melakukan aktivitas yang bisa memicu api, karena angin kencang dapat membuat kebakaran semakin cepat meluas dan api lebih sulit dikendalikan," tegasnya.

BMKG meminta semua pihak, termasuk wisatawan dan masyarakat sekitar, untuk lebih disiplin dan berhati-hati dalam melakukan aktivitas di alam terbuka, terutama di area yang rawan terbakar.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti