Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

KPU dan Perpusnas Teken MoU untuk Perkuat Pendidikan Politik dan Literasi Kepemiluan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

KPU dan Perpusnas Teken MoU untuk Perkuat Pendidikan Politik dan Literasi Kepemiluan
Foto: (Sumber: Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Perpustakaan Nasional Repulik Indonesia (Perpusnas) menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dalam rangka perluasan penyebaran informasi soal Pemilu dan pendidikan politik bagi masyarakat. KPU-Perpusnas menandatangai MoU tersebut di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025). (ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat))

Pantau - Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperluas penyebaran informasi mengenai Pemilu dan pendidikan politik kepada masyarakat, terutama generasi muda dan pemilih pemula.

MoU Diharapkan Tingkatkan Literasi Demokrasi Sejak Dini

Penandatanganan MoU dilakukan di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, pada Senin, 8 September 2025.

Ketua KPU Mochammad Afifuddin menegaskan bahwa pendidikan pemilu tidak seharusnya hanya dilakukan menjelang hari pemungutan suara, tetapi juga penting dilakukan di tahun-tahun non-tahapan.

"Pendidikan pemilu, pendidikan politik, tidak bisa hanya ketika menjelang pemilu. Saya kira di tahun non-tahapan seperti ini, proses-proses pendidikan pemilu itu penting, pendidikan politik menjadi sangat penting," ujar Afif.

Afif menyatakan bahwa Pemilu di Indonesia melibatkan banyak pihak, sehingga kolaborasi antara KPU dan lembaga lain seperti Perpusnas menjadi langkah strategis.

Salah satu rencana konkret dari kerja sama ini adalah pengumpulan dan dokumentasi kepemiluan dari seluruh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) di Indonesia untuk menambah koleksi literatur Perpusnas tentang Pemilu dan pendidikan politik.

"MoU ini satu bagian awal saja dari apa-apa yang bisa kami rumuskan... Literasi kepemiluan itu menjadi tugasnya KPU, literasi secara umum di antaranya menjadi tugas teman-teman dari Perpusnas... itu keinginan kami untuk kemudian menjalin sinergi dan kolaborasi," jelas Afif.

Fokus pada Pemilih Pemula dan Pemilih Literat

Afif juga menyoroti pentingnya pendidikan politik bagi pemilih pemula, mengacu pada demonstrasi besar yang melibatkan pelajar SMA pada akhir Agustus 2025.

"Saya mengandaikan pendidikan pemilih pemula menjadi sangat penting. Sehingga apa yang boleh dan enggak boleh, apa yang dikatakan melanggar hukum, tidak melanggar hukum dalam pendidikan demokrasi yang lebih luas bisa segera diterima, didapat oleh adik-adik kita," ujar Afif.

Kepala Perpusnas Aminudin Aziz menegaskan bahwa literasi politik sangat penting untuk menghasilkan pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab.

"Karena bagaimanapun kita akan sangat yakin dan sangat sepakat bahwa hanya dari para pemilih yang cergas dan literat para wakil rakyat yang cergas, yang memiliki tanggung jawab yang benar itu akan dihasilkan dari pemilihan itu," kata Aminudin.

Ia juga sepakat bahwa pendidikan pemilu tidak boleh bersifat musiman dan harus dilakukan secara berkelanjutan.

"Kami sangat yakin bahwa pendidikan literasi terkait dengan pemilihan umum ini harus dilakukan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup panjang, untuk memberikan pengetahuan kepada para calon pemilih tentang tanggung jawab pemilih," tuturnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf