
Pantau - Sebanyak 4.216 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Pemda DKI Jakarta dikerahkan untuk mengawal aksi unjuk rasa di wilayah Jakarta Pusat pada Selasa, 9 September 2025.
Pengamanan Difokuskan di Gedung DPR/MPR dan Beberapa Titik Lain
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyampaikan bahwa ribuan personel tersebut disiagakan untuk menjaga keamanan dan kelancaran penyampaian aspirasi publik.
"Pengamanan ini dilakukan untuk menjaga kelancaran penyampaian aspirasi publik," ungkapnya.
Jumlah personel dibagi di dua wilayah, yakni 2.852 personel disiagakan di kawasan Gedung DPR/MPR, dan 1.364 personel lainnya disebar di beberapa titik strategis di Jakarta Pusat.
"Kami ingin memastikan kegiatan (unjuk rasa) berlangsung aman, tertib, dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya," ujarnya.
Seruan Tertib untuk Massa dan Pengamanan Lalu Lintas
Sejumlah aliansi masyarakat dan mahasiswa telah menyampaikan surat pemberitahuan kepada kepolisian, termasuk mahasiswa dari BEM UI dan BEM UNINDRA yang dijadwalkan menggelar aksi di depan Gedung DPR/MPR pada siang hari.
Kapolres mengimbau para peserta aksi untuk tetap damai, tertib, dan tidak melakukan tindakan anarkis.
Massa dilarang keras melakukan pembakaran ban, merusak fasilitas umum, ataupun menutup jalan.
"Silakan menyampaikan pendapat, tetapi tetap dalam koridor hukum dan ketertiban. Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan dengan aman dan kondusif," tegas Susatyo.
Terkait kondisi lalu lintas, polisi menerapkan pengalihan secara situasional dan meminta warga menghindari kawasan DPR/MPR selama aksi berlangsung.
"Kami memohon pengertian masyarakat. Keselamatan dan kenyamanan bersama menjadi prioritas kami," ujarnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi hoaks yang beredar di media sosial.
Petugas pengamanan, lanjutnya, tidak membawa senjata api dan akan melayani massa aksi dengan pendekatan humanis dan profesional.
- Penulis :
- Aditya Yohan