
Pantau - Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengungkapkan strategi pemerintah dalam mempercepat pelaksanaan program prioritas nasional yang diproyeksikan membuka jutaan lapangan kerja baru.
Strategi Percepatan Program
Penyampaian ini dilakukan Teddy di Jakarta pada Selasa, usai rapat terbatas bersama sejumlah menteri yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka.
"Pertama, kehadiran 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih akan menyerap tenaga kerja setidaknya sekitar 400 ribu orang, dengan asumsi setiap koperasi akan memperkerjakan minimal lima tenaga kerja baru," ungkap Teddy.
Program replanting perkebunan rakyat seluas 870 ribu hektare diperkirakan menciptakan 1,6 juta lapangan kerja dalam dua tahun mendatang.
Selain itu, pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) menjadi fokus dengan target pendirian 100 desa tahun ini yang akan menyerap 7.000 tenaga kerja.
"Ke depan, jumlahnya akan diperluas hingga empat ribu titik KNMP dengan proyeksi penyerapan 200 ribu pekerja," tambahnya.
Program revitalisasi tambak di Pantura seluas 20 ribu hektare ditargetkan membuka peluang kerja bagi lebih dari 132 ribu orang.
Modernisasi 1.000 kapal nelayan diperkirakan menambah hampir 600 ribu lapangan kerja baru.
"Masih ada beberapa program lainnya," tutup Teddy.
Arahan Presiden dan Fokus Utama
Presiden Prabowo menegaskan pentingnya percepatan pelaksanaan program prioritas nasional dalam rapat terbatas tersebut.
Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa Presiden menginstruksikan agar semua program dipercepat tanpa hambatan birokrasi.
Fokus utama pemerintah mencakup optimalisasi lahan pertanian yang sudah berproduksi, pembangunan lahan baru untuk sawah di Wanam Papua, Sumatra Selatan, dan Kalimantan Tengah, serta peningkatan ketersediaan protein melalui pembangunan tambak seluas 20 ribu hektare.
Selain sektor pangan, percepatan juga diarahkan pada pengembangan Koperasi Desa Merah Putih dan Kampung Nelayan Merah Putih yang ditargetkan berkembang pesat.
Rapat terbatas itu turut dihadiri oleh Mensesneg Prasetyo Hadi, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
- Penulis :
- Arian Mesa