Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

KKP Tegaskan Tanggul Beton di Cilincing Bukan Bagian Giant Sea Wall

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

KKP Tegaskan Tanggul Beton di Cilincing Bukan Bagian Giant Sea Wall
Foto: (Sumber: Tanggul beton bagian dari konstruksi pembangunan Pelabuhan Umum oleh PT Karya Citra Nusantara (KCN) di perairan Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (12/9/2025). ANTARA/Harianto)

Pantau - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan bahwa tanggul beton di Laut Cilincing, Jakarta Utara, bukan merupakan bagian dari proyek Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall), melainkan proyek reklamasi milik PT Karya Citra Nusantara (KCN) untuk pembangunan pelabuhan umum.

Klarifikasi KKP

Direktur Pengendalian Penataan Ruang Laut Ditjen Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP, Fajar Kurniawan, menegaskan hal tersebut.

"Ini kan kita konteksnya bukan tanggul laut Giant Sea Wall, tapi tanggul lautnya KCN," ujarnya.

Proyek tanggul beton KCN ramai dibicarakan di media sosial karena disebut sebagai tanggul laut.

KKP telah menerbitkan izin persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang laut (PKKPRL) bagi PT KCN sejak 2023 untuk pembangunan pelabuhan umum di Cilincing.

Fajar menekankan pentingnya sosialisasi rencana KCN kepada masyarakat sekitar agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau penolakan.

"Yang terkait dengan sosialisasi ini, nanti Pak Widodo yang menjawab apakah sudah dilakukan atau tidak. Tapi kalau belum, mungkin saya dorong. Karena maksud baik belum tentu diterima baik oleh banyak pihak," katanya.

Ia menegaskan komunikasi intensif dengan masyarakat pesisir penting karena keberhasilan proyek ditentukan oleh aspek teknis dan penerimaan sosial.

"Jadi kalau belum, Pak Widodo (Direktur Utama PT KCN Widodo Setiadi) mungkin saatnya mensosialisasikan rencana kegiatan ke masyarakat sekitar sehingga tidak terkaget-kaget dan kemudian jadi mispersepsi," tambah Fajar.

Respons PT KCN

Direktur Utama PT KCN, Widodo Setiadi, memastikan pihaknya sudah melakukan sosialisasi sejak lama.

"Nah, pertanyaan apakah kami sudah melakukan sosialisasi? Tentu kami lakukan," ujarnya.

Ia juga menyebut pihaknya mendapat dukungan dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia terhadap proyek tersebut.

"Nah, saat ini memang sudah realisasi, itu saat sebelum. Karena kami mulai membangun di 2010," tambahnya.

Hingga kini, progres pembangunan pelabuhan sudah mencapai 70 persen.

Pier (dermaga) pertama hampir rampung, pier kedua ditargetkan selesai 2025, dan pier ketiga pada 2026.

Pier ketiga inilah yang ramai diperbincangkan karena struktur beton yang terlihat di lokasi.

"Di pier tiga yang ini sekarang jadi ramai, isunya ada tanggul beton, itu kalau kita lihat itu breakwater bagian dari pembangunan pelabuhan," jelas Widodo.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti