Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wamenparekraf Dorong Pemda Gandeng Konten Kreator untuk Promosi Wisata

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Wamenparekraf Dorong Pemda Gandeng Konten Kreator untuk Promosi Wisata
Foto: Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Enik Ermawati (tengah) menjawab pertanyaan wartawan seusai menghadiri kegiatan Duta Wisata Sulsel di Gedung Mulo, Jalan Sungai Saddang Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu 24/9/2025 (sumber: ANTARA/Darwin Fatir)

Pantau - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Ni Luh Enik Ermawati menghadiri kegiatan Duta Wisata Sulawesi Selatan di Gedung Mulo, Makassar, Rabu 24 September 2025.

Ia mengajak pemerintah daerah untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk konten kreator, dalam mempromosikan destinasi wisata unggulan.

Konten Kreator Jadi Mitra Strategis

Ni Luh menegaskan bahwa pola masyarakat dalam mencari informasi wisata sudah berubah.

"Setiap kali saya bertemu kepala daerah, selalu saya katakan harus digandeng. Karena, sekarang ini orang tidak seperti dulu lagi, mau tahu destinasi nonton di TV, baca di koran, tidak. Orang sekarang mau mencari destinasi, mereka tinggal klik di media sosial," ungkapnya.

Menurutnya, kehadiran konten kreator menjadi penting karena arus informasi kini berjalan cepat dan mudah diakses melalui internet.

"Konten kreator ini menjadi unsur yang sangat penting dalam promosi pariwisata. Saya selalu katakan kepada kepala daerah, ayo gandeng mereka, kita kolaborasi untuk mempromosikan kita punya destinasi," ia menegaskan.

Selain promosi digital, ia juga mendorong perbaikan destinasi wisata agar lebih menarik bagi wisatawan.

"Di samping itu, kita mesti memperbaiki juga destinasi-destinasi dari sisi aksesibilitas, amenitas, dan aktraksi," jelasnya.

Konsep 3A dan Peran Duta Wisata

Ni Luh menjelaskan konsep 3A dalam pengembangan pariwisata yang mencakup Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas.

Atraksi meliputi daya tarik utama berupa alam, budaya, hingga wisata buatan.

Amenitas adalah fasilitas pendukung seperti akomodasi, restoran, dan toilet yang menjamin kenyamanan pengunjung.

Aksesibilitas mencakup kemudahan menjangkau lokasi wisata dengan sarana transportasi.

"Tiga hal ini yang perlu kita maksimalkan. Karena, akan menentukan kunjungan dari wisatawan bisa naik, atau turun. Ada beberapa hal yang perlu kita berani sama-sama, seperti di Sulsel ini tidak bisa sendiri-sendiri, harus kolaborasi pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah," katanya.

Dalam kunjungan itu, Ni Luh menyebut sudah bertemu sejumlah pejabat Pemprov Sulsel yang terkait sektor pariwisata, namun belum bertemu langsung dengan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.

"Saya belum bertemu secara penuh dengan pak gubernur, tapi sudah bertemu dengan beberapa kepala daerah dari Sulsel, bicara terkait dengan sektor pariwisata serta badan promosi pariwisata dan Kadis Pariwisata. Saya mendengarkan dulu apa yang menjadi aspirasi daerah, baru kita bicara," ungkapnya.

Ia menambahkan, pemilihan Duta Wisata bukan hanya berlangsung di Sulsel, tetapi juga dilaksanakan setiap tahun di seluruh provinsi.

Pemilihan tersebut menjadi wajah pariwisata Indonesia sekaligus mitra pemerintah dalam mendorong promosi wisata.

Penulis :
Shila Glorya