
Pantau - Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik (HKP) Setjen Kementerian Agama, Thobib Al-Asyhar, menegaskan perlunya transformasi besar dalam strategi komunikasi publik Kementerian Agama (Kemenag) agar lebih relevan, inklusif, dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Rebranding Total, Fokus pada Layanan Publik
Pernyataan ini disampaikan Thobib saat memimpin Rapat Koordinasi Kehumasan Eselon I Kemenag di Kantor Kemenag, Jakarta.
Ia menyampaikan bahwa Menteri Agama memiliki ekspektasi tinggi dengan standar ketat agar seluruh lini kehumasan mampu bekerja secara maksimal dan berorientasi pada pelayanan masyarakat.
"Publik tidak terlalu peduli pada konten yang hanya menampilkan kegiatan pimpinan. Yang lebih mereka butuhkan adalah informasi konkret mengenai layanan Kemenag yang bisa diakses," tegas Thobib.
Sebagai upaya perbaikan, Biro HKP tengah menyiapkan rebranding menyeluruh atas seluruh sajian konten Kemenag, termasuk penggunaan logo dan key visual terbaru.
Identitas visual baru ini tidak sekadar tampilan, melainkan mencerminkan karakter komunikasi publik Kemenag yang muda, energik, kreatif, dan inovatif.
Karakter muda diwujudkan melalui konten segar bergaya Gen Z, karakter enerjik melalui kecepatan dalam merespons isu, kreatif dalam adaptasi terhadap tren publik, dan inovatif melalui publikasi layanan baru dari unit-unit eselon I.
Desain identitas ini juga akan mengakomodasi kekhasan unit kerja dan warna khas umat beragama, sehingga tetap inklusif dan representatif.
Produksi Konten Inklusif dan Evaluasi Berbasis Digital
Thobib menyoroti bahwa masih banyak inovasi layanan Kemenag yang tidak sampai ke publik karena minim publikasi, sehingga muncul anggapan bahwa Kemenag adalah institusi yang ketinggalan zaman.
"Kita harus bersama-sama menguatkan produksi konten yang menyajikan informasi inklusif, dikemas dalam bentuk yang sederhana, mudah ditangkap, dan bervariasi formatnya. Dengan begitu, impresi publik terhadap Kemenag akan semakin positif," ujarnya.
Untuk memastikan transformasi ini berjalan optimal, Biro HKP juga tengah menjajaki sistem monitoring dan evaluasi aktivitas kehumasan secara digital di seluruh unit kerja Kemenag.
Sistem digital ini akan menjadi instrumen objektif untuk menilai performa kehumasan, sekaligus memastikan bahwa pesan dan layanan Kemenag benar-benar sampai ke masyarakat.
"Melalui monitoring digital ini, kita bisa mengukur performa humas setiap unit kerja secara objektif. Sekaligus memastikan bahwa pesan-pesan Kemenag sampai kepada masyarakat secara efektif," pungkas Thobib.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Ahmad Yusuf