
Pantau - Pemerintah Provinsi Maluku dan Jawa Timur resmi memperkuat kerja sama di sektor kehutanan sebagai strategi bersama untuk mendorong pengelolaan hutan lestari sekaligus membuka akses pasar produk kehutanan ke tingkat nasional maupun internasional.
Penguatan Implementasi Perjanjian Kerja Sama
Kepala Dinas Kehutanan Maluku, Haikal Badillah, menjelaskan bahwa langkah ini diawali dengan kunjungan kerja pihaknya ke Jawa Timur atas undangan Kepala Dishut Jatim.
Kunjungan tersebut menjadi tindak lanjut dari Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang telah ditandatangani oleh Gubernur Maluku dan Gubernur Jawa Timur.
"Langkah ini untuk memperkuat implementasi kerja sama yang sudah ditandatangani oleh Gubernur Maluku dan Gubernur Jawa Timur, khususnya dalam bidang kehutanan," ungkap Haikal.
Kolaborasi antardaerah ini dipandang penting agar program-program yang tercantum dalam PKS dapat berjalan nyata dan memberi manfaat langsung kepada masyarakat.
Belajar dari Keberhasilan Jawa Timur
Haikal menambahkan bahwa Jawa Timur memiliki pengalaman sukses dalam pengelolaan perhutanan sosial, terutama pemanfaatan hasil hutan bukan kayu yang dapat dijadikan rujukan bagi Maluku.
"Harapan kami, Maluku bisa belajar dari keberhasilan Jawa Timur sekaligus membuka ruang pasar yang lebih luas bagi produk kehutanan Maluku," ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Kehutanan Maluku telah memfasilitasi ekspor damar dan pala sebanyak 45 ton dengan nilai Rp2.170.000.000 ke India dan China.
Produk ekspor tersebut terbukti memberikan nilai tambah bagi ekonomi petani hutan sekaligus menunjukkan bahwa hasil hutan Maluku mampu bersaing di pasar global.
Melalui kolaborasi dengan Jawa Timur, kedua provinsi menargetkan peningkatan kapasitas produksi, akses terhadap teknologi pengolahan, serta pembukaan jaringan distribusi baru untuk hasil hutan bukan kayu.
Selain itu, kerja sama ini diharapkan memperkuat komitmen dalam menjaga kelestarian hutan dan mendorong terciptanya ekonomi hijau yang berkelanjutan.
- Penulis :
- Leon Weldrick