
Pantau - Indonesia dan Kanada resmi menandatangani Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) di Ottawa, Kanada, Selasa (24/9/2025), disaksikan langsung Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney.
Tiga CEPA dalam Sebulan
Dalam sebulan terakhir, Indonesia telah meneken tiga Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Kesepakatan itu adalah Indonesia-Peru CEPA (IP-CEPA) pada 11 Agustus 2025, Indonesia-European Union CEPA (IEU-CEPA) pada 23 September 2025, dan Indonesia-Canada CEPA (ICA-CEPA) pada 24 September 2025.
Penandatanganan ICA-CEPA dilakukan di West Block, Parliament Hill, Ottawa.
Menteri Perdagangan RI Budi Santoso dan Menteri Perdagangan Internasional Kanada Maninder Sidhu menjadi pihak yang menandatangani perjanjian tersebut.
Presiden Prabowo menyambut baik langkah tersebut dan menegaskan bahwa ICA-CEPA sudah dijajaki sejak masa Presiden Joko Widodo.
Respons Prabowo dan PM Kanada
Prabowo menilai bahwa penguatan kemitraan dengan Kanada adalah langkah yang tepat mengingat hubungan bilateral kedua negara selama ini berjalan positif.
Ia menyebut Kanada sebagai negara Barat yang "sangat bertanggung jawab dan mapan, tapi dengan empati yang sangat besar terhadap kepentingan negara-negara berkembang."
Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Mark Carney menegaskan bahwa ICA-CEPA adalah perjanjian dagang bilateral pertama Kanada dengan negara ASEAN.
"Ini adalah kesepakatan yang tepat, di waktu yang tepat, dan dengan mitra yang tepat," ujar Carney.
Kesepakatan ini diyakini akan membawa perubahan besar bagi perdagangan bilateral Indonesia-Kanada.
Sebagai tindak lanjut, kedua negara akan mendorong sosialisasi optimal kepada kamar dagang masing-masing agar kesadaran atas ICA-CEPA meningkat.
- Penulis :
- Leon Weldrick