
Pantau - Pakar Teknik Sipil dan Struktur Tahan Gempa dari Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat, Prof Fauzan, mengingatkan bahwa dua zona megathrust di Indonesia memiliki potensi risiko bencana tertinggi dan patut diwaspadai.
Dua Zona Megathrust Paling Berisiko Tinggi
Pernyataan ini disampaikan Prof Fauzan dalam workshop kebencanaan bertajuk Megathrust Disaster Risk Assessment in Indonesia yang digelar di Fakultas Teknik Unand.
"Dari 12 segmen megathrust yang ada di Indonesia, terdapat dua zona megathrust yang memiliki potensi risiko tertinggi", ujarnya.
Dua zona tersebut adalah Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai Siberut.
Menurut Prof Fauzan, kedua zona ini memiliki potensi gempa sangat besar dan berisiko tinggi memicu tsunami.
Hal ini disebabkan oleh posisi geografis Indonesia yang berada di kawasan ring of fire atau cincin api Pasifik, tempat bertemunya tiga lempeng tektonik utama: Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
Kondisi ini membuat Indonesia rawan terhadap aktivitas sesismik dan vulkanik, termasuk gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi.
"Gempa megathrust merupakan jenis gempa terkuat yang terjadi di zona subduksi", jelas Prof Fauzan.
Pergerakan lempeng tektonik di wilayah tersebut menyebabkan akumulasi energi yang sewaktu-waktu dapat dilepaskan secara tiba-tiba, memicu gempa besar dan tsunami.
Mentawai Siberut: Seismik Gap Paling Berbahaya di Dunia
Zona Megathrust Mentawai Siberut dikenal sebagai salah satu seismik gap paling berbahaya di dunia.
Sejak terjadinya dua gempa besar pada tahun 1797 dan 1833, belum terjadi pelepasan energi yang signifikan di wilayah ini.
Prof Fauzan memperingatkan,
"Kita sama sekali tidak mengharapkan ini, tapi potensinya sangat mungkin terjadi dan mesti kita antisipasi".
Dalam catatan sejarah, gempa besar yang bersumber dari zona ini telah menyebabkan kerusakan parah dan korban jiwa, terutama di wilayah Kota Padang.
Analisis para ahli menyebutkan bahwa zona Megathrust Mentawai Siberut berpotensi memicu gempa dengan kekuatan hingga magnitudo sembilan.
Peneliti dari BRIN dan BMKG juga menyatakan bahwa zona ini menyimpan energi besar yang jika tidak diantisipasi dengan baik, dapat menimbulkan bencana besar.
- Penulis :
- Aditya Yohan