
Pantau - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiagakan 600 unit pompa air untuk mengantisipasi potensi banjir akibat curah hujan ekstrem yang diperkirakan terjadi dalam satu hingga dua hari ke depan.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima peringatan resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Kami sudah mendapatkan warning dari BMKG mengenai kemungkinan dalam satu, dua hari ke depan akan ada curah hujan ekstrem. Kami sudah mempersiapkan, termasuk pompa yang dimiliki oleh Jakarta," ungkap Pramono.
Ia berharap curah hujan tidak melebihi 250 mm, karena jika masih berkisar 200 mm, kondisi tersebut masih dapat dikendalikan.
Waduk Pluit Jadi Lokasi Penting, Pasukan Pelangi Dikerahkan
Pemprov DKI Jakarta saat ini memiliki sekitar 600 unit pompa pengendali banjir yang tersebar di 202 lokasi strategis.
Salah satu lokasi yang menjadi perhatian utama adalah Waduk Pluit, yang memiliki luas 80 hektare dan dilengkapi dengan 10 unit pompa berkapasitas 39 meter kubik per detik.
Waduk Pluit merupakan salah satu waduk utama yang berfungsi sebagai tempat penampungan air dalam sistem pengendalian banjir Jakarta.
Gubernur Pramono menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air dan Dinas Lingkungan Hidup untuk memastikan perawatan terhadap seluruh pompa dan waduk berjalan optimal.
Selain itu, Pemprov juga mengaktifkan pasukan pelangi untuk membersihkan selokan dan mengangkat sampah yang berpotensi menyumbat aliran air.
"Kami juga sudah meminta kepada para wali kota melalui pasukan pelanginya, untuk selokan-selokannya dibersihkan," ujarnya.
Dorong Modernisasi Teknologi Pengendali Banjir
Pramono juga menyoroti pentingnya modernisasi sistem pengendalian banjir di Ibu Kota, termasuk penggunaan pompa berteknologi tinggi.
Menurutnya, Jakarta membutuhkan sistem pompa canggih seperti yang digunakan di negara maju, namun perencanaan pengadaannya harus dilakukan secara matang.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pencegahan banjir di masa mendatang, terutama menghadapi perubahan iklim dan curah hujan yang semakin ekstrem.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf