
Pantau - Tim gabungan TNI-Polri hingga kini masih menghadapi kesulitan dalam mengevakuasi tiga jenazah pendulang emas yang dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di sekitar Kali I, Kabupaten Yahukimo.
Evakuasi Terhambat Cuaca dan Serangan KKB
Kaops Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol. Faizal Rahmadani mengungkapkan bahwa cuaca menjadi hambatan utama dalam proses evakuasi.
"Cuaca memang menjadi penghambat utama karena bila turun hujan susah menuju TKP, karena sungainya meluap," ungkapnya di Jayapura, Rabu.
Selain faktor cuaca, aparat juga menghadapi ancaman dari KKB yang melakukan penyerangan dan penembakan di sekitar lokasi kejadian.
Meski begitu, aparat TNI-Polri tetap berupaya untuk mengevakuasi jenazah tiga pendulang emas ilegal tersebut.
Kronologi Penyerangan
Kasus penyerangan terhadap pendulang emas di Kabupaten Yahukimo pertama kali terjadi di Bingki pada Minggu (21/9), menewaskan dua orang.
Serangan berikutnya berlangsung pada Senin (22/9) di sekitar Kali I dan mengakibatkan tiga orang pendulang lainnya tewas.
Dua jenazah korban di Bingki, yakni Desen Dominggus dan Marselinus Manek, berhasil dievakuasi pada Jumat (26/9).
Sementara itu, tiga jenazah yang masih belum bisa dievakuasi adalah Roberto, Yunus, dan Unu.
"Pelaku penyerangan terhadap para pendulang yaitu KKB pimpinan Kopitua Heluka," tegas Brigjen Pol. Faizal Rahmadani.
Hingga kini, aparat terus melakukan langkah taktis untuk mengevakuasi jenazah yang tertahan di sekitar Kali I meskipun menghadapi berbagai risiko di lapangan.
- Penulis :
- Leon Weldrick