Pantau - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI meminta Otoritas Bandar Udara Wilayah I Kelas Utama Soekarno-Hatta (Soetta) untuk merumuskan sistem antisipasi ancaman terorisme sebagai langkah memperkuat pencegahan dan penanggulangan terorisme di sektor transportasi udara.
Audiensi BNPT dan Otoritas Bandara
Dalam audiensi yang berlangsung di Tangerang pada Selasa (30/9/2025), Kepala BNPT RI Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono menyarankan otoritas bandara agar membuat prosedur operasi standar (SOP) terkait antisipasi ancaman terorisme apabila belum memiliki.
"Nanti kami akan melakukan dukungan. Mungkin ke depan BNPT bersama Otoritas bisa merumuskan berbagai langkah mitigasi sebagai upaya antisipasi," ungkap Komjen Pol. Eddy.
Ia menegaskan, sinergi antara BNPT dengan otoritas bandara sangat penting mengingat Bandara Soetta merupakan objek vital nasional yang rawan terhadap ancaman terorisme.
Kolaborasi ini juga menjadi implementasi dari Peraturan BNPT Nomor 3 Tahun 2020 yang mengatur pedoman perlindungan sarana dan prasarana objek vital strategis serta fasilitas publik dalam pencegahan tindak pidana terorisme.
Respons Otoritas Bandara Soetta
Kepala Otoritas Bandara Soetta, Putu Eka Cahyadhi, menyambut baik inisiasi dari BNPT dan menyampaikan apresiasi atas langkah tersebut.
"Bandara ini wajah bangsa dan tentu kolaborasi dengan stakeholder menjadi hal penting," tutur Putu.
Ia menambahkan, pihaknya berterima kasih atas dukungan BNPT dan berharap ada arahan yang dapat ditindaklanjuti untuk meningkatkan keamanan sekaligus pelayanan bandara.
Putu menegaskan, kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan akan menjadi kunci dalam menjaga keamanan di bandara internasional terbesar di Indonesia tersebut.
Sebelumnya, BNPT juga mengingatkan masyarakat agar mewaspadai radikalisasi yang menyusup lewat game online serta pentingnya langkah kontra-radikalisasi untuk mencegah demonstrasi berubah menjadi aksi terorisme.
- Penulis :
- Shila Glorya
