
Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi yang diprakirakan terjadi di sejumlah wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai Minggu, 5 Oktober hingga Rabu, 8 Oktober 2025.
Gelombang 1,25 hingga 2,5 Meter Berpotensi Melanda Perairan NTT
“Diprakirakan potensi gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter terjadi di sejumlah wilayah perairan NTT pada 5–8 Oktober 2025,” tulis BMKG dalam peringatan dininya.
Wilayah perairan yang diperkirakan terdampak antara lain:
- Selat Sape bagian utara
- Selat Sape bagian selatan
- Selat Flores–Lamakera
- Selat Pantar
- Selat Alor
- Perairan selatan Flores
- Perairan selatan Alor–Pantar
Selain itu, potensi gelombang serupa juga dapat terjadi di:
- Laut Sawu
- Selat Ombai
- Perairan utara Sabu–Raijua
- Perairan utara Timor
- Perairan utara Kupang–Rote
- Perairan selatan Sabu–Raijua
- Perairan selatan Timor–Rote
BMKG juga mencatat bahwa pola angin di wilayah NTT umumnya bertiup dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan antara 4 hingga 25 knot.
“Kecepatan angin juga berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut di sejumlah wilayah perairan NTT,” ungkap BMKG.
Selat dan Perairan Sumba Berisiko Gelombang Tinggi hingga 4 Meter
BMKG mencatat dua wilayah yang berpotensi mengalami gelombang lebih tinggi, yakni 2,5 hingga 4 meter, yaitu:
Selat Sumba bagian barat
Perairan selatan Sumba
Seiring dengan itu, BMKG mengingatkan sejumlah pihak untuk meningkatkan kewaspadaan selama periode peringatan dini berlangsung:
Pengguna perahu nelayan agar waspada jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter
Operator kapal tongkang agar berhati-hati apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter
BMKG meminta masyarakat, khususnya pengguna transportasi laut, untuk terus memantau informasi cuaca resmi yang dapat diakses melalui situs bmkg.go.id, media sosial resmi, atau aplikasi Info BMKG.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf