Tampilan mobile
HOME  ⁄  Nasional

Polisi Pastikan Tidak Ada Bom di Sekolah Internasional NJIS Kelapa Gading

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Polisi Pastikan Tidak Ada Bom di Sekolah Internasional NJIS Kelapa Gading
Foto: Sejumlah personil Gegana Brimob Polda Metro Jaya usai melakukan penyisiran gedung sekolah karena adanya ancaman bom di Mentari Intercultural School Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (7/10/2025). Setelah melakukan penyisiran lebih dari tiga jam tim Gegana tidak menemukan adanya bahan peledak maupun bom (sumber: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Pantau - Polisi memastikan tidak ditemukan bom atau benda mencurigakan di North Jakarta Intercultural School (NJIS), Bukit Gading Raya, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, usai adanya ancaman bom pada Rabu (8/10) dini hari.

Pemeriksaan Polisi di Lokasi

Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Seto Handoko Putra, mengatakan bahwa pihak kepolisian bersama tim gabungan langsung bergerak setelah menerima laporan adanya teror bom di lingkungan sekolah tersebut.

"Hasil pengecekan menunjukkan tidak ditemukan benda mencurigakan atau bahan peledak di area sekolah," ungkapnya.

Penyisiran dilakukan oleh petugas di lantai dasar dan area luar sekitar sekolah NJIS untuk memastikan keamanan.

Pemeriksaan selesai dilakukan sekitar pukul 00.30 WIB dan memastikan tidak ada barang berbahaya di lokasi.

Ancaman Bom dan Permintaan Tebusan

Sebelumnya, pihak sekolah menerima pesan ancaman yang menyebutkan adanya bom yang telah dipasang dan akan aktif dalam waktu 45 menit.

Dalam pesan itu, pelaku meminta bayaran sebesar 30.000 dolar Amerika Serikat yang harus dikirim ke alamat bitcoin yang mereka berikan agar bom tidak diaktifkan.

Kasus ini memiliki kemiripan dengan kejadian sebelumnya di sejumlah sekolah internasional di Tangerang yang juga menerima ancaman bom disertai permintaan tebusan dalam bentuk uang kripto.

Langkah Lanjutan Kepolisian

Hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk menelusuri sumber ancaman bom tersebut.

Kompol Seto Handoko Putra menambahkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan unit siber untuk melacak asal pesan yang berisi ancaman itu.

Pihak berwenang meminta masyarakat dan pihak sekolah tetap tenang serta tidak panik menghadapi situasi ini.

Penulis :
Arian Mesa