
Pantau - Indonesia berhasil meraih komitmen investasi senilai Rp278,33 triliun atau sekitar 17,4 miliar dolar AS dalam ajang Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025, yang mencerminkan kepercayaan internasional terhadap arah kebijakan keberlanjutan nasional.
Komitmen Investasi Tunjukkan Kepercayaan Global
Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) menyebutkan bahwa capaian investasi dan kerja sama tersebut menjadi bukti nyata pengakuan dunia terhadap komitmen Indonesia dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
"Capaian investasi dan kerja sama yang dihasilkan memperlihatkan kepercayaan internasional terhadap arah kebijakan keberlanjutan Indonesia, serta memperkuat pondasi ekonomi hijau yang tangguh dan inklusif," ungkap Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko IPK, Rachmat Kaimuddin, dalam keterangan yang diterima di Jakarta pada Minggu.
Forum ISF 2025 menghasilkan tiga belas nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dan tiga Letter of Intent (LoI), yang menjadi dasar kolaborasi strategis lintas sektor.
Rachmat Kaimuddin, yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana ISF 2025, menegaskan bahwa forum ini menjadi ruang penting untuk menciptakan aksi nyata dalam transisi pembangunan hijau.
"Forum ini bukan sekadar wadah berbagi gagasan, tetapi ajang untuk memastikan kolaborasi lintas pemangku kepentingan benar-benar menghasilkan langkah nyata," ia mengungkapkan.
Proyek Hijau dan Partisipasi Global
ISF 2025 dihadiri oleh lebih dari 12.500 peserta dari 61 negara, menunjukkan tingginya perhatian global terhadap langkah Indonesia dalam transisi menuju ekonomi hijau.
Salah satu agenda utama forum ini adalah pemaparan sejumlah proyek berkelanjutan, termasuk proyek Waste to Energy yang akan diluncurkan di 33 kota di seluruh Indonesia.
Proyek-proyek tersebut berhasil menarik minat dari 192 perusahaan global, mencerminkan potensi kerja sama jangka panjang dalam sektor hijau.
Sejak hari pertama pelaksanaan, semangat kolaboratif langsung terasa dan berkembang menjadi momentum implementasi yang konkret melalui investasi lintas sektor pada hari kedua forum.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan, menyampaikan bahwa sebagian besar komitmen investasi akan direalisasikan secara bertahap.
Bentuk realisasi tersebut mencakup proyek energi hijau, pengembangan rantai pasok berkelanjutan, dan inisiatif dekarbonisasi industri nasional.
- Penulis :
- Shila Glorya