billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BPOM Tegaskan Komitmen Cegah Produk Terkontaminasi Cs-137 Masuk ke Tubuh Konsumen

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

BPOM Tegaskan Komitmen Cegah Produk Terkontaminasi Cs-137 Masuk ke Tubuh Konsumen
Foto: Kepala BPOM Taruna Ikrar memberikan keterangan kepada wartawan usai The 16th Annual Meeting of the WHO-International Regulatory Cooperation for Herbal Medicine (WHO-IRCH) Network 2025 di Jakarta, Selasa 14/10/2025 (sumber: ANTARA/Prisca Triferna)

Pantau - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menegaskan komitmennya dalam mencegah masuknya komoditas yang terkontaminasi cemaran radioaktif Cesium-137 (Cs-137) ke dalam tubuh manusia, menyusul temuan kandungan Cs-137 pada produk udang asal Indonesia.

Koordinasi Internasional dan Evaluasi Produk

Kepala BPOM Taruna Ikrar menyatakan bahwa pihaknya telah mengambil berbagai langkah untuk memastikan keamanan komoditas pangan, termasuk melakukan evaluasi terhadap temuan cemaran tersebut.

"Tentu itu kita akan evaluasi. Tapi komitmen kita tentu kita tidak ingin barang-barang yang terkontaminasi itu masuk ke tubuh manusia," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa BPOM berkomitmen untuk menjaga keamanan, keselamatan, serta kualitas produk pangan.

"Badan POM tentu komitmennya menjaga keamanan, keselamatan, dan yang lebih penting lagi kualitasnya harus bagus," ia mengungkapkan.

BPOM juga telah menjalin komunikasi intensif dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (US FDA), guna memastikan produk Indonesia seperti udang dan cengkeh aman untuk pasar ekspor, khususnya ke Amerika Serikat.

Kandungan Cs-137 Masih di Bawah Batas Internasional

Sebelumnya, Taruna Ikrar menyampaikan bahwa kandungan Cs-137 yang ditemukan pada produk udang beku milik PT BMS masih berada di bawah ambang batas internasional.

Kandungan Cs-137 pada udang beku tersebut diketahui sebesar 68 Becquerel (Bq) per kilogram, jauh di bawah standar maksimum internasional yaitu 1.200 Bq/kg.

"Tentu kita paham walaupun di bawah standar, tapi itu untuk kehati-hatian," jelas Taruna.

Sebagai tindak lanjut, BPOM bekerja sama dengan Satuan Tugas Penanganan Radiasi Radionuklida Cs-137 dan terus berkomunikasi dengan pihak FDA.

BPOM juga telah mengajukan berbagai bukti ilmiah kepada FDA mengenai proses dekontaminasi dan penanganan produk Indonesia agar tetap memenuhi standar keamanan internasional.

"Karena saya tahu persis US FDA biasanya tidak berpolitik, dia betul-betul kacamata kuda scientific dan kita meyakinkan dengan cara itu. Tentu secara bertahap kita lakukan juga setting point untuk memberikan informasi bahwa Badan POM Indonesia termasuk Satgas tadi yang menangani ini, serius menangani ini secara profesional, terukur dan sesuai dengan ilmu," tegas Taruna.

Penulis :
Shila Glorya