Pantau - Pemerintah melalui Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) terus mendorong penguatan ekosistem industri animasi nasional dengan memperluas jangkauan pasar melalui promosi dan kolaborasi lintas sektor.
Wakil Menteri Ekraf, Irene Umar, menegaskan pentingnya pendekatan inovatif untuk mengembangkan industri animasi agar tidak terjebak dalam lingkup sempit.
“Untuk memecahkan ‘bubble’ dari ekosistem animasi, dibutuhkan cara-cara yang antimainstream supaya industrinya bisa berkembang dan dikenal lebih luas, sehingga tidak hidup di dalam lingkup kecil,” ungkap Irene.
"Kelly si Kelinci" Tampil di Hari Ekraf Nasional, Wujud Dukungan Nyata Kemenekraf
Salah satu bentuk dukungan konkret diberikan kepada Little Bunns Studio, studio animasi berbasis di Yogyakarta, melalui penayangan teaser film "Kelly si Kelinci" di Lippo Mall Nusantara dalam rangka Hari Ekonomi Kreatif Nasional bulan Oktober 2025.
Irene menyatakan bahwa penayangan ini bukan sekadar ajang unjuk kemampuan teknis, melainkan juga upaya memperkenalkan kapasitas Little Bunns Studio ke publik.
“Penayangan ini bukan hanya sebagai ajang unjuk kemampuan teknis, tetapi juga untuk memperkenalkan kapasitas Little Bunns Studio,” jelasnya.
Little Bunns Studio merupakan alumni binaan Inkubasi Bisnis Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar Klaster Animasi tahun 2024, dan kini tengah mengembangkan IP unggulan mereka, "Kelly si Kelinci".
Studio ini juga menyediakan layanan pembuatan animasi, pengembangan intellectual property (IP), hingga produksi iklan.
Ekraf Hunt: Etalase Digital untuk Promosi IP Lokal
Sebagai bagian dari upaya penguatan promosi, Irene juga memperkenalkan Ekraf Hunt, sebuah platform digital berupa katalog karya IP kreator Indonesia yang dikurasi langsung oleh Kemenekraf.
Platform ini ditujukan untuk memperluas akses pengembangan serta membuka peluang komersialisasi baik di dalam negeri maupun pasar internasional.
Kreator Lokal Butuh Dukungan untuk Tembus Pasar Global
Founder Little Bunns Studio, Fikri Ediputra Cahyanto, menyambut baik inisiatif Kemenekraf dalam menjembatani pelaku industri dengan peluang yang lebih besar.
“Tujuan kami menciptakan Kelly si Kelinci adalah untuk membuat karakter IP yang melekat di hati penontonnya, sekaligus menyebarkan nilai-nilai positif seperti persahabatan, kepedulian lingkungan, dan eksplorasi, khususnya kepada generasi alpha. Untuk bisa menggaungkan nilai tersebut, kami butuh dukungan dari pemerintah, dan senang sekali setelah berdiskusi dengan Bu Irene, kami mendapatkan ide-ide inspiratif untuk mewujudkan itu,” ujar Fikri.
Melalui kolaborasi ini, Kemenekraf menegaskan komitmen untuk memperkuat industri animasi nasional melalui fasilitasi, promosi, dan dukungan terhadap kreator lokal.
Dukungan kepada Little Bunns Studio diharapkan menjadi model sinergi strategis antara pemerintah dan pelaku kreatif untuk membangun daya saing animasi Indonesia di kancah global.
- Penulis :
- Aditya Yohan
