billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Prabowo di Wisuda UKRI: Bangsa Tidak Akan Makmur Jika Pemimpinnya Saling Menghasut karena Ambisi Kekuasaan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Prabowo di Wisuda UKRI: Bangsa Tidak Akan Makmur Jika Pemimpinnya Saling Menghasut karena Ambisi Kekuasaan
Foto: (Sumber: Presiden RI Prabowo Subianto memberikan sambutan pada sidang senat terbuka wisuda 521 sarjana UKRI di Trans Convention Centre, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/10/2025). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden.)

Pantau - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa suatu bangsa tidak akan mencapai kemakmuran jika para pemimpinnya saling menjatuhkan, menjelekkan, dan menghasut demi ambisi kekuasaan.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam sambutannya pada Sidang Senat Terbuka Wisuda 521 Sarjana Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Trans Convention Centre, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/10/2025).

Pemimpin Harus Bekerja Sama, Bukan Gontok-Gontokan

Dalam pidatonya, Prabowo mengibaratkan demokrasi seperti permainan tim sepak bola yang hanya bisa berhasil jika seluruh pemain bekerja sama.

"Tidak mungkin satu tim bisa masukin gol, kalau tidak kerja sama. Tidak mungkin, bangsa tidak mungkin makmur kalau pimpinannya gontok-gontokan, kalau pimpinannya karena ambisi ingin berkuasa, menjelek-jelekkan, menghasut menimbulkan ketakutan, menurunkan optimisme," ujar Prabowo.

Ia menekankan bahwa demokrasi Indonesia harus berlandaskan semangat kekeluargaan.

Prabowo juga menyatakan kesedihannya melihat sesama anak bangsa saling menjelekkan, sementara persoalan pokok yang dihadapi rakyat adalah keterbatasan lapangan kerja dan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi tidak akan berjalan cepat apabila para pemimpin sibuk menyebar kebencian dan menjatuhkan satu sama lain.

Kritik Aktivis yang Anarkis dan Komitmen Bangun Bangsa

Prabowo turut menyinggung tindakan anarkis yang dilakukan oleh oknum yang mengaku sebagai aktivis demokrasi, namun justru merusak simbol-simbol demokrasi itu sendiri.

"Katanya aktivis demokrasi, tapi membakar lembaga-lembaga demokrasi, membakar gedung DPR yang dibayar dengan uang rakyat, merusak terminal bus. Yang pakai bus itu orang yang enggak punya mobil," ucapnya.

Meski demikian, ia menyatakan keyakinannya bahwa rakyat Indonesia tidak terpengaruh oleh tindakan negatif seperti itu.

Prabowo juga menegaskan bahwa dirinya bersama koalisi partai dan organisasi pendukung tidak ragu dalam menjalankan tugas untuk bangsa dan negara.

Ikuti Prosesi Wisuda dan Kukuhkan Mahasiswa Baru

Kehadiran Prabowo di acara tersebut adalah dalam rangka mengikuti Sidang Senat Terbuka untuk Pengukuhan Mahasiswa Baru Sarjana dan Magister Tahun Ajaran 2025/2026, serta Wisuda Sarjana dan Dies Natalis UKRI Tahun 2025.

Rektor UKRI, Sufmi Dasco Ahmad, membacakan surat keputusan penetapan mahasiswa baru dan wisudawan sarjana tahun akademik 2025.

Prabowo secara simbolis menyematkan tanda kepada perwakilan mahasiswa baru dan wisudawan terbaik.

Prosesi wisuda bagi 521 sarjana baru UKRI diakhiri dengan pembagian ijazah dan ucapan selamat dari para pejabat kampus, sebelum Sidang Senat Terbuka ditutup secara resmi oleh ketua senat.

Penulis :
Aditya Yohan