
Pantau - Operasi pencarian Kapal Ambulans Laut yang hilang di Perairan Selat Makassar, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, resmi dihentikan setelah tujuh hari pencarian tanpa hasil.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Kelas A Makassar, Muhammad Arif Anwar, menyatakan bahwa pencarian telah dilakukan sesuai dengan prosedur, namun tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan kapal maupun penumpangnya.
Kronologi Pencarian dan Keputusan Penghentian
Kapal ambulans laut tersebut dilaporkan hilang kontak sejak Senin, 13 Oktober 2025, saat berlayar dari Pulau Tinggalungan menuju Pulau Dewakkang dengan perkiraan waktu tempuh sekitar delapan jam.
Namun hingga keesokan harinya, Selasa, 14 Oktober 2025, kapal tidak pernah tiba di tujuan dan dinyatakan hilang kontak di sekitar Perairan Selat Makassar, Kabupaten Pangkep.
Kapal tersebut membawa tiga penumpang, yakni Muhammad Tahir (65), Najamuddin (55), dan Hasri (60), yang seluruhnya berdomisili di Pulau Tinggalungan.
Tim SAR Gabungan mengerahkan Kapal Negara (KN) SAR Kamajaya, yang didukung oleh ABK, tim rescue, dan potensi SAR lainnya dalam pencarian tersebut.
"Pencarian kapal ambulans yang hilang kontak dengan membawa tiga orang penumpang dinyatakan ditutup," ungkap Muhammad Arif Anwar.
Ia menambahkan, "Pencarian masih dilaksanakan hingga petang tadi di hari ketujuh. Tetapi masih belum ditemukan adanya tanda-tanda keberadaan kapal dan penumpangnya."
Penutupan Operasi SAR dan Kemungkinan Dibuka Kembali
Menurut Basarnas, pencarian dilakukan berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) selama tujuh hari berturut-turut di jalur yang telah diprediksi oleh aplikasi SAR Map serta jalur pelayaran kapal ambulans tersebut.
"Berdasarkan hasil pencarian dilakukan selama tujuh hari di Selat Makassar, Kabupaten Pangkep melewati jalur yang telah diprediksikan oleh aplikasi SAR Map serta jalur yang dilewati kapal ambulans tersebut. Tetapi, hasil nihil," jelasnya.
Penutupan resmi operasi SAR ditandai dengan penandatanganan berita acara bersama pihak keluarga korban di Pulau Tinggalungan.
KN SAR Kamajaya kemudian kembali bertolak menuju Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, usai penutupan operasi.
Namun, Basarnas menegaskan bahwa operasi pencarian dapat dibuka kembali jika ada informasi baru yang relevan mengenai keberadaan kapal atau korban.
- Penulis :
- Leon Weldrick