Upaya Selundupkan Sabu Lewat Ayam Kecap Gagal, Lapas Narkotika Jakarta Perketat Pengawasan

Pantau - Petugas Lapas Narkotika Kelas IIA Jakarta berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis sabu yang disamarkan dalam masakan ayam kecap oleh seorang pengunjung.

Sabu Disembunyikan dalam Potongan Ayam

Modus penyelundupan dilakukan dengan menyisipkan sabu ke dalam masakan ayam kecap yang dibawa oleh pengunjung untuk salah satu warga binaan.

Kepala Lapas Narkotika Jakarta, Syarpani, menjelaskan bahwa kecurigaan muncul saat petugas yang berjaga di area layanan penggeledahan makanan mencurigai kemasan ayam kecap tersebut.

"Saat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ditemukan 10 paket kecil berisi serbuk putih yang diduga merupakan narkotika, disembunyikan dengan rapi di dalam potongan ayam," ungkapnya.

Temuan itu langsung diamankan oleh petugas dan segera dilaporkan kepada kepala lapas.

Barang bukti kemudian diserahkan kepada Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Timur bersama dengan pengunjung yang membawa makanan tersebut.

Komunikasi Lewat Wartel Diduga Jadi Sarana Koordinasi

Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui bahwa pengunjung tersebut memiliki hubungan dengan salah satu warga binaan di dalam lapas.

Warga binaan itu sebelumnya berkomunikasi dengan pengunjung melalui wartel khusus yang tersedia di dalam lapas.

Diduga, komunikasi lewat wartel inilah yang digunakan sebagai sarana untuk mengatur rencana penyelundupan sabu.

Syarpani menegaskan bahwa pihak lapas akan terus memperketat pengawasan demi menjaga keamanan dan ketertiban.

"Ini bukti nyata bahwa kami tidak akan lengah. Setiap upaya penyelundupan, sekecil apa pun, akan kami tindak tegas. Lapas Narkotika Jakarta berkomitmen untuk menciptakan lingkungan bebas dari narkoba dan barang terlarang," ia mengungkapkan.

Penggagalan penyelundupan sabu kali ini merupakan yang kelima selama tahun 2025.

Keberhasilan tersebut kembali menegaskan komitmen Lapas Narkotika Jakarta dalam memberantas peredaran narkoba di lingkungan pemasyarakatan.

"Seperti yang selalu diingatkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto serta Direktur Jenderal Pemasyarakatan Mashudi bahwa zero narkoba adalah harga mati," ujarnya.