
Pantau - Anggota Komisi V DPR RI Saadiah Uluputty meninjau langsung progres pembangunan Proyek Kampung Nelayan Merah Putih di Desa Labetawi, Kecamatan Pulau Dullah Utara, Kota Tual, Maluku.
Kunjungan ini merupakan kelanjutan dari aspirasi yang sebelumnya ia perjuangkan saat masih menjadi anggota Komisi IV DPR RI yang bermitra dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Program Kampung Nelayan Merah Putih merupakan inisiatif nasional untuk memperkuat kesejahteraan nelayan dan mempercepat pembangunan ekonomi kawasan pesisir.
Bagi Saadiah, proyek ini bukan hanya infrastruktur fisik, tetapi simbol dari harapan masyarakat pesisir Maluku agar dapat menikmati secara utuh kekayaan laut yang mereka miliki.
"Aspirasi ini saya perjuangkan ketika masih di Komisi IV. Waktu itu saya ingin agar Maluku, dengan kekayaan lautnya, tidak hanya dikenal sebagai penghasil ikan, tapi juga sebagai pusat pengolahan hasil laut. Dengan begitu, nilai ekonomi tidak hanya berhenti di laut, tapi kembali ke masyarakat," ungkapnya.
Keterlibatan Penuh Masyarakat Lokal
Dalam kunjungan tersebut, Saadiah didampingi oleh Wakil Wali Kota Tual Amri Rumra beserta istri, perwakilan dari PT Adhi Karya, Kepala Dinas Perikanan, serta sejumlah pejabat terkait lainnya.
Rombongan meninjau sejumlah titik pembangunan, berdialog langsung dengan para pekerja lokal, dan memastikan jalannya proyek sesuai rencana.
Proyek ini secara aktif melibatkan masyarakat lokal sebagai tenaga kerja utama.
Bahan bangunan seperti galian C juga dipasok dari daerah sekitar untuk memastikan keberpihakan terhadap ekonomi lokal.
"Ini bentuk pembangunan yang berpihak. Ketika masyarakat dilibatkan langsung, maka yang kita bangun bukan hanya infrastruktur, tapi juga rasa memiliki dan kebanggaan terhadap daerah sendiri," ujarnya.
Harapan Menjadi Model Nasional
Saadiah, politisi dari Fraksi PKS, menekankan bahwa potensi perikanan di Tual dan Maluku Tenggara termasuk yang terbesar di kawasan timur Indonesia.
Dengan dukungan infrastruktur seperti Kampung Nelayan Merah Putih, seluruh rantai nilai perikanan — dari produksi, pengolahan, hingga distribusi — bisa diperkuat untuk memberikan manfaat ekonomi maksimal bagi masyarakat lokal.
"Tual dan Maluku Tenggara punya potensi luar biasa dalam sektor perikanan tangkap maupun budidaya. Melalui proyek seperti ini, kita ingin agar hasil laut tidak hanya dijual mentah, tapi bisa diolah, dikemas, dan bernilai tambah bagi nelayan dan keluarganya," ia mengungkapkan.
Saadiah juga menekankan pentingnya transparansi dan pengawasan dalam setiap tahapan proyek untuk memastikan manfaatnya kembali kepada masyarakat.
"Saya ingin setiap proyek yang lahir dari aspirasi rakyat benar-benar kembali kepada rakyat. Laut adalah sumber kehidupan, dan nelayan adalah penjaga kesejahteraan kita. Mereka pantas mendapatkan dukungan dan perhatian nyata dari negara," tegasnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







