
Pantau - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menegaskan bahwa pembangunan Taman Bendera Pusaka sepenuhnya ditujukan untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
"Masyarakat bisa memanfaatkan (fasilitas di taman) sehingga tidak ada urusan dengan kepentingan perorangan," tegasnya.
Taman Bendera Pusaka mengintegrasikan tiga taman yang sudah ada sebelumnya, yaitu Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser, menjadi satu kawasan ruang terbuka hijau yang multifungsi.
Zona Hijau Baru dengan Fasilitas Olahraga Lengkap
Taman ini dirancang sebagai zona terbuka hijau dengan fasilitas jalur lari (jogging track) serta lapangan olahraga seperti:
- Lapangan basket
- Lapangan voli
- Lapangan bulu tangkis
- Lapangan padel
Pramono menyatakan bahwa pembangunan taman ini merupakan bagian dari tekad Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH) di ibu kota.
"Ini untuk kepentingan masyarakat Jakarta karena memang saya berkeinginan menambah ruang terbuka hijau. Mudah-mudahan bisa segera naik (jumlah RTH) secara signifikan di Jakarta ini," ujarnya.
Pada saat peresmian Taman Si Pitung di bawah Tol Ir. Wiyoto Wiyono, Jakarta Utara, pada 23 Oktober 2025, Pramono menyebut bahwa luas RTH di Jakarta telah meningkat menjadi lebih dari enam persen, dari sebelumnya 5,74 persen.
Namun, angka tersebut masih jauh dari ketentuan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang mensyaratkan minimal 30 persen dari total wilayah kota dialokasikan untuk RTH, dengan rincian:
- RTH publik minimal 20 persen
- RTH privat sisanya 10 persen
Luas wilayah DKI Jakarta berdasarkan data BPS tahun 2024 adalah sekitar 662,33 kilometer persegi, sehingga kebutuhan ideal RTH adalah:
- RTH publik: 132,5 km²
- RTH privat: 66,2 km²
- Total: 198,7 km²
Sementara itu, data Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI menunjukkan bahwa RTH eksisting saat ini baru sekitar 5–6 persen atau setara 33–40 km², artinya Jakarta masih kekurangan sekitar 160 km² untuk memenuhi standar minimal yang ditetapkan UU.
Strategis, Rekreatif, dan Terintegrasi
Pengamat perkotaan Yayat Supriatna menilai keberadaan Taman Bendera Pusaka sangat strategis karena berada di kawasan bisnis Jakarta Selatan, tepatnya di sekitar Barito, yang memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi.
"Taman ini diprediksikan menjadi magnet baru. Bisa menjadi unsur rekreatif, berdagang, beraktivitas, ini menjadi oase di tengah zona bisnis," ujarnya.
Menurut Yayat, keberadaan taman di kawasan pusat ekonomi, pemerintahan, dan layanan lainnya merupakan unsur yang paripurna.
Namun ia mengingatkan bahwa agar taman berfungsi maksimal, harus:
- Dapat diakses dari berbagai arah
- Dilengkapi trotoar yang nyaman
- Terintegrasi dengan akses transportasi umum
- Anggaran pembangunan Taman Bendera Pusaka mencapai sekitar Rp50 miliar.
Dana tersebut tidak berasal dari APBD DKI Jakarta, melainkan dari kontribusi pelampauan Koefisien Lantai Bangunan (KLB), sebagai bagian dari mekanisme pemanfaatan ruang kota yang berkelanjutan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf










