billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemerintah Targetkan Seluruh Industri Terima Gas Murah HGBT pada 2027, Pasokan Domestik Jadi Kunci

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Pemerintah Targetkan Seluruh Industri Terima Gas Murah HGBT pada 2027, Pasokan Domestik Jadi Kunci
Foto: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (tengah) bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (kiri) memberi paparan, di Jakarta, Selasa 28/10/2025 (sumber: ANTARA/Putu Indah Savitri)

Pantau - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menargetkan seluruh industri penerima Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dapat terpenuhi pasokan gas murahnya pada tahun 2027.

"Kami dorong agar 2027 ini semuanya (industri) bisa ter-cover. Industri akan ter-cover," ungkapnya.

Pasokan Gas Dalam Negeri Jadi Penentu HGBT

Bahlil menjelaskan bahwa Indonesia diperkirakan memiliki pasokan gas yang melimpah pada periode 2025 hingga 2026.

Namun, sekitar 30 persen dari pasokan tersebut telah terikat kontrak ekspor oleh para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), sehingga tidak dapat langsung digunakan untuk kebutuhan dalam negeri.

Pemerintah mengandalkan proyek-proyek gas besar yang diproyeksikan akan mulai berproduksi (on stream) pada tahun 2027 untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Proyek-proyek tersebut antara lain adalah proyek ENI di lepas pantai Kalimantan Timur dengan kapasitas sekitar 1.000 juta kaki kubik standar per hari (MMscfd), proyek Mubadala Energy di Blok Andaman Selatan dengan kapasitas sekitar 300 MMscfd pada tahap awal, serta sejumlah lapangan gas lain di Papua dan Jawa Timur.

"Itu semua kita on stream (produksinya) ke dalam negeri," ia mengungkapkan.

Industri dan Kebijakan HGBT Terus Didorong

Kebijakan pemberian gas murah melalui HGBT saat ini diatur dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 255K Tahun 2024.

Tujuh sektor industri yang menjadi penerima HGBT meliputi industri pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, kaca, dan sarung tangan.

Harga gas untuk kebutuhan energi ditetapkan sekitar 7 dolar AS per MMBTU, sementara untuk bahan baku sekitar 6,5 dolar AS per MMBTU.

"HGBT tetap kami berikan. Kami berikan, tapi ukurannya yang mungkin tidak seperti ekspektasi. Karena HGBT itu harganya 6,5 dolar AS dan 7 dolar AS, sementara harga pasar sekarang itu 10-11 dolar AS per MMBTU," jelas Bahlil.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa pemerintah juga berencana menambah pasokan HGBT untuk sektor industri manufaktur.

Namun, Agus belum memastikan apakah pasokan tambahan tersebut akan bersumber dari produksi dalam negeri atau dari luar negeri.

Saat ini, terdapat 225 perusahaan industri yang telah ditetapkan sebagai penerima HGBT, dengan total kuota sebesar 693,307 billion British thermal unit per day (BBUTD).

Agus menegaskan bahwa pemerintah akan terus mengawal pelaksanaan kebijakan ini agar seluruh industri yang berhak mendapatkan insentif gas murah dapat menikmatinya secara maksimal.

Penulis :
Leon Weldrick