Pantau - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan komitmen pemerintah untuk mewujudkan swasembada kedelai, dengan target ambisius menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor kedelai dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
Panen Raya Jadi Tonggak Sejarah
Pernyataan tersebut disampaikan saat panen raya kedelai varietas Garuda Merah Putih di Lampung, yang dinilai sebagai momen penting dalam sejarah pangan nasional.
"Ke depan kami berkomitmen, Indonesia tidak lagi bergantung impor kedelai untuk kebutuhan dalam negeri," ungkap Sjafrie Sjamsoeddin.
Dalam panen raya tersebut, lahan seluas 30 hektare milik TNI Angkatan Laut (AL) berhasil menghasilkan sekitar 60 ton kedelai.
"Di luas lahan 30 hektare milik TNI AL ini menghasilkan sekitar 60 ton kedelai, ini menjadi bukti awal keberhasilan program swasembada kedelai nasional," katanya.
TNI AL diposisikan sebagai motor utama dalam transformasi menuju swasembada kedelai, dengan pemanfaatan lahan pertanian di berbagai wilayah.
Peran Strategis TNI dalam Ketahanan Pangan
Program swasembada kedelai ini bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap impor dan mengubah posisi Indonesia menjadi eksportir dalam waktu dekat.
"Indonesia tidak akan lagi menjadi negara pengimpor kedelai, kita harus menjadi negara pengekspor," tegas Sjafrie.
Ia juga menyampaikan bahwa seluruh matra TNI akan dilibatkan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
TNI Angkatan Darat (AD) akan difokuskan pada program swasembada beras, sementara TNI Angkatan Udara (AU) akan menyediakan lahan untuk produksi pangan lainnya.
"Saya telah meminta Panglima TNI agar wilayah TNI AL dijadikan pusat swasembada kedelai nasional. Dengan kerja keras dan pola tanam yang terukur, ke depan target Indonesia sebagai pengekspor kedelai bisa tercapai," tambahnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Tria Dianti
