billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemkab Lebak Percepat Penurunan Stunting lewat Strategi Terpadu demi Wujudkan Generasi Emas 2045

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Pemkab Lebak Percepat Penurunan Stunting lewat Strategi Terpadu demi Wujudkan Generasi Emas 2045
Foto: (Sumber: Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Lebak Paryono. ANTARA/Mansur Suryana.)

Pantau - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, terus mempercepat upaya penurunan angka stunting sebagai langkah strategis dalam menyiapkan Generasi Emas 2045 yang sehat, cerdas, dan produktif.

Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Balitbangda Lebak, Paryono, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menurunkan prevalensi stunting melalui pendekatan menyeluruh yang melibatkan banyak sektor.

"Target kami tahun 2025 menurunkan angka stunting dari 32,4 persen menjadi 28,9 persen," ungkapnya, Kamis (30/10).

Strategi Kuratif dan Preventif Diterapkan Secara Terpadu

Paryono menjelaskan bahwa percepatan dilakukan melalui dua strategi utama, yaitu kuratif dan preventif.

Strategi kuratif berfokus pada intervensi gizi selama 1.000 hari pertama kehidupan dengan menyediakan makanan tambahan serta layanan kesehatan rutin melalui posyandu.

"Bayi dilakukan pemantauan tinggi dan berat badan secara berkala dan mendapatkan asupan gizi tambahan," katanya.

Sementara itu, strategi preventif dimulai sejak remaja putri dengan pemberian tablet tambah darah (TTD) dan edukasi pranikah melalui aplikasi Elsimil dari BKKBN.

Ibu hamil juga diwajibkan memeriksakan diri secara berkala untuk mendeteksi risiko kekurangan energi kronis (KEK) dan dianjurkan mengikuti program KB agar jarak kelahiran lebih ideal.

"Kami yakin jika dua strategi itu dilakukan maka percepatan penurunan stunting bisa terealisasi sesuai target," tegas Paryono.

Tekan Pernikahan Dini dengan Peran Aktif Duta Genre

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB DP2KBP3A Lebak, Tuti Nurasiah, menyampaikan bahwa salah satu faktor utama penyebab stunting adalah pernikahan usia dini.

Untuk mengatasi hal ini, pihaknya menggandeng Duta Genre dan membentuk pusat informasi serta konseling di sekolah yang dijalankan oleh dan untuk remaja.

Kelompok ini berperan dalam menyampaikan edukasi terkait kesehatan reproduksi, perencanaan masa depan, serta risiko pernikahan dini.

"Kita minta para orang tua agar tidak menikahkan anak usia dini agar Lebak terbebas dari stunting untuk mempersiapkan Generasi Emas 2045," ujarnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf