billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Akademisi Undana: Gaya Komunikasi Natural Menteri Purbaya Bangun Kembali Kepercayaan Publik

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Akademisi Undana: Gaya Komunikasi Natural Menteri Purbaya Bangun Kembali Kepercayaan Publik
Foto: (Sumber: Dosen Komunikasi Politik Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Ferdinandus Jehalut. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi))

Pantau - Akademisi Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, NTT, Ferdinandus Jehalut, menilai gaya komunikasi Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa, mampu mengembalikan kepercayaan publik terhadap pemerintah yang sempat menurun.

"Dari perspektif komunikasi politik, gaya komunikasi Pak Purbaya itu menarik karena terkesan natural, apa adanya, bahkan cenderung anti-kemapanan. Publik justru menyukai gaya tersebut," ungkap Ferdinandus.

Penilaian tersebut disampaikan terkait gaya komunikasi Purbaya sejak dilantik sebagai Menteri Keuangan oleh Presiden Prabowo pada 8 September 2025.

Angin Segar di Tengah Krisis Kepercayaan

Ferdinandus mencatat bahwa gaya komunikasi Purbaya yang terbuka dan tidak kaku telah mendapat sambutan positif dari publik, terutama di media sosial.

Gaya tersebut dinilai menjadi angin segar di tengah menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dalam beberapa tahun terakhir.

"Purbaya mampu mengangkat kembali kepercayaan publik yang sempat turun selama ini," ujarnya.

Meski demikian, Ferdinandus mengingatkan agar masyarakat tetap bersikap kritis terhadap kekuasaan.

"Bagaimanapun, Purbaya adalah seorang penguasa. Kita perlu menggunakan perspektif hermeneutika kecurigaan dalam berhadapan dengan kekuasaan dan kebijakan publik. Kita boleh mengapresiasi, tetapi tetap harus kritis," tegasnya.

Figur Teknis Dibutuhkan, Termasuk untuk Daerah

Ferdinandus juga menilai penunjukan Purbaya sebagai Menkeu merupakan langkah tepat yang dilakukan Presiden Prabowo, dengan mempertimbangkan sentimen positif publik.

Ia menekankan pentingnya merekrut lebih banyak teknokrat dalam kabinet untuk memperkuat manajemen pemerintahan.

"Teknokrat tidak berorientasi elektoral, tetapi bekerja untuk memperbaiki manajemen pemerintahan. Karena itu, harus lebih banyak rekrut teknokrat ke depannya," tuturnya.

Ia bahkan menyebut figur seperti Purbaya sangat dibutuhkan di daerah, termasuk di Nusa Tenggara Timur.

"Untuk konteks NTT, kita butuh sosok dengan gaya komunikasi yang terbuka, jujur, natural, dan anti-mainstream seperti itu," tambahnya.

Komunikasi Publik Jadi Kunci di Era Digital

Menurut Ferdinandus, komunikasi publik pemerintah di era digital sangat menentukan pembentukan persepsi dan kondisi sosial masyarakat.

Komunikasi yang buruk, lanjutnya, dapat memicu kekacauan informasi dan bahkan mengganggu proses pembangunan.

"Setiap bentuk komunikasi pemerintah harus dirancang secara matang, natural, dan tidak manipulatif. Kejujuran dan keterbukaan itulah yang dibutuhkan masyarakat," tandasnya.

Penulis :
Aditya Yohan