billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Rumah Budaya Indonesia Syaikh Yusuf Akan Dibangun di Cape Town, Simbol Persahabatan Abadi Indonesia–Afrika Selatan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Rumah Budaya Indonesia Syaikh Yusuf Akan Dibangun di Cape Town, Simbol Persahabatan Abadi Indonesia–Afrika Selatan
Foto: (Sumber: Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon berziarah ke Makam Syaikh Yusuf Al-Makassari di Makassar, Cape Town, Afrika Selatan, Jumat (31/10/2025), di sela Culture Ministers Meeting G20. ANTARA/HO-Kementerian Kebudayaan..)

Pantau - Rumah Budaya Indonesia Syaikh Yusuf akan dibangun di atas lahan seluas 2.000 meter persegi di Makassar, Cape Town, Afrika Selatan, tidak jauh dari kompleks Makam Syaikh Yusuf Al-Makassari, tokoh besar yang menjadi jembatan peradaban antara Nusantara dan Afrika Selatan.

“Syaikh Yusuf Al-Makassari adalah jembatan peradaban antara Nusantara dan Afrika Selatan. Rumah Budaya Indonesia Syaikh Yusuf akan menjadi simbol persahabatan abadi kedua bangsa yang sudah terjalin sejak ratusan tahun lalu,” ujar Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, saat berziarah ke Makam Syaikh Yusuf di Cape Town, Jumat, 31 Oktober 2025.

Kehadiran Fadli Zon di Cape Town merupakan bagian dari agenda pertemuan Culture Ministers Meeting G20 yang digelar di Afrika Selatan.

Pusat Seni dan Dialog Budaya Nusantara-Afrika

Menurut siaran pers resmi Kementerian Kebudayaan RI, Rumah Budaya Indonesia Syaikh Yusuf dirancang sebagai pusat kegiatan seni, budaya, dan interaksi antar-komunitas.

Pembangunan rumah budaya ini bertujuan menanamkan nilai-nilai spiritualitas dan toleransi serta mendorong pertukaran budaya dan riset sejarah antara Indonesia dan Afrika Selatan.

Kementerian Kebudayaan menyatakan bahwa penguatan ikatan historis melalui Rumah Budaya ini merupakan bagian dari diplomasi kebudayaan Indonesia.

Fadli Zon menyebut proyek ini sebagai bentuk penghormatan terhadap kontribusi Syaikh Yusuf dalam menyebarkan ajaran Islam dan membangun komunitas Muslim pertama di Afrika Selatan.

Syaikh Yusuf: Ulama Pejuang dan Bapak Islam Afrika Selatan

Abadin Tadia Tjoessoep, atau lebih dikenal sebagai Syaikh Yusuf Al-Makassari, lahir di Makassar pada tahun 1626.

Ia adalah keponakan Sultan Alauddin, raja pertama Kerajaan Gowa yang memeluk Islam pada tahun 1603.

Syaikh Yusuf dikenal sebagai ulama karismatik sekaligus pemimpin perlawanan terhadap penjajahan Belanda di Asia Tenggara.

“Perjuangan Syekh Yusuf Al-Makassari hingga dipenjara di Batavia dan kemudian dipindahkan ke Colombo, Ceylon (kini Sri Lanka), sampai diasingkan ke Tanjung Harapan (Cape of Good Hope) Afrika Selatan, karena pengaruhnya yang kuat dalam melawan penjajahan,” jelas Fadli.

Pada 27 Juni 1693, Syekh Yusuf diasingkan ke Zandvliet, sebuah lahan pertanian di tepi Sungai Eerste.

Daerah tersebut kemudian dikenal dengan nama Macassar, sebagai bentuk penghormatan terhadap tanah asalnya, Makassar.

Selama masa pengasingan, Syekh Yusuf berdakwah dan mendirikan tempat perlindungan bagi para budak.

Melalui aktivitas dakwahnya, ia membentuk komunitas Muslim pertama di Afrika Selatan dan menyebarkan ajaran Islam ke wilayah Cape Town dan sekitarnya.

Syekh Yusuf dikenang sebagai Bapak Islam di Afrika Selatan dan wafat pada usia 73 tahun, pada 23 Mei 1699.


 

Penulis :
Aditya Yohan