
Pantau - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengonfirmasi bahwa satu mahasiswi masih belum ditemukan setelah insiden hanyutnya enam mahasiswa di Sungai Genting, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, pada Selasa (4/11) siang.
Kronologi Kejadian dan Proses Evakuasi
Insiden terjadi saat enam mahasiswa UIN Walisongo tengah bermain air di Sungai Genting, Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kendal, sekitar pukul 13.53 WIB.
Tiga mahasiswa sempat dinyatakan hilang setelah terseret arus sungai.
Dua dari tiga mahasiswa yang sebelumnya hilang, yaitu Bima Pranawira dan Muhammad Jibril Asyarafi, berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Rabu pagi.
Tiga mahasiswa lainnya telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, yakni M. Labib Rizqi (21) asal Pekalongan, Syifa Nadila (21) asal Pemalang, dan Riska Amelia (21) asal Pemalang, Jawa Tengah.
Dengan demikian, saat ini hanya tersisa satu mahasiswi yang belum ditemukan, yaitu Nabila Yulian Desi (21) asal Bojonegoro, Jawa Timur.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Walisongo, Prof. Mukhsin Jamil, menyampaikan informasi ini langsung di Kendal, Rabu (5/11).
Respons Kampus dan Upaya Pendampingan
Prof. Mukhsin Jamil hadir mewakili pimpinan UIN Walisongo untuk mendampingi keluarga korban dan memastikan seluruh proses penanganan berjalan dengan baik.
"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Kami sangat berduka atas berpulangnya mahasiswa UIN Walisongo yang sedang berjuang dalam pengabdian. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah mereka dan memberikan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan," ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi keterlibatan semua pihak yang membantu pencarian para korban.
"Kami sangat berterima kasih kepada seluruh tim SAR, relawan, dan masyarakat, yang tanpa lelah membantu sejak kemarin. Kami masih berharap dan terus berdoa agar satu mahasiswi lainnya segera ditemukan dalam keadaan terbaik," ujarnya.
UIN Walisongo juga menurunkan tim dari LP2M, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), serta Pusat Layanan Konseling dan Spiritual untuk mendampingi proses identifikasi, membantu pemulangan jenazah, dan memberikan dukungan psikologis kepada mahasiswa lain yang terdampak.
" Kami ingin memastikan keluarga dan mahasiswa tidak sendiri dalam menghadapi duka ini. UIN Walisongo akan terus membersamai, memberi dukungan moral dan spiritual," tambahnya.
Sebagai bentuk penghormatan dan doa, kampus akan menggelar Shalat Ghaib setelah Shalat Dzuhur serta doa bersama di Masjid Kampus 1, 2, dan 3.
Doa juga akan dipanjatkan sebelum perkuliahan dimulai sebagai bentuk solidaritas dan harapan agar mahasiswi yang masih hilang segera ditemukan.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Aditya Yohan







