
Pantau - Federasi Lingkungan dan Konservasi Alam (BUND) Jerman mengungkapkan temuan zat berbahaya yang dikenal sebagai bahan kimia abadi atau PFAS (per- and polyfluoroalkyl substances) dalam air minum di berbagai wilayah Jerman, termasuk ibu kota Berlin.
Hasil Pengujian: 42 dari 46 Sampel Terkontaminasi
Temuan tersebut berasal dari pengujian nasional terhadap air minum yang dilakukan BUND antara bulan Juni hingga Oktober 2025.
Hasilnya, jejak senyawa PFAS ditemukan pada 42 dari total 46 sampel air yang diuji.
Kota Berlin tercatat sebagai salah satu wilayah dengan tingkat kontaminasi tertinggi, khususnya di distrik pemerintahan kota, tempat kadar PFAS dalam air minum terdeteksi tinggi.
Direktur pelaksana BUND, Verena Graichen, menyatakan, "Sampel acak kami menunjukkan bahwa PFAS telah lama masuk ke siklus air kami, mulai dari air permukaan hingga air tanah dan bahkan air minum."
Ancaman Kesehatan dan Regulasi yang Minim
Menurut laporan kantor berita Jerman DPA, PFAS dikaitkan dengan risiko kerusakan hati serta kanker ginjal dan testis.
Para ahli memperingatkan bahwa senyawa PFAS dapat mencemari sumber air secara permanen, sehingga membahayakan kesehatan masyarakat dalam jangka panjang.
PFAS umum ditemukan dalam berbagai produk sehari-hari seperti perlengkapan luar ruangan, peralatan masak antilengket, dan kosmetik.
Namun demikian, BUND menyoroti bahwa hanya sebagian kecil dari ribuan jenis senyawa PFAS yang telah diatur regulasinya di Jerman hingga saat ini.
Kelompok lingkungan tersebut mendesak pemerintah untuk segera memperketat pengawasan dan memperluas regulasi terhadap zat kimia ini guna melindungi kualitas air dan kesehatan publik.
- Penulis :
- Aditya Yohan








