
Pantau - Penggiat konservasi dari Yayasan Negeri Kupu-Kupu Lestari (Nektar), Yohanes Agus Sunarko, menyatakan bahwa kupu-kupu berperan penting sebagai bioindikator atau penanda alami dari kelestarian lingkungan.
Hal tersebut disampaikan dalam diskusi daring yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan diikuti dari Jakarta, Kamis, 6 November 2025.
"Istilah bioindikator kalau didefinisikan sebagai organisme yang sensitif terhadap kondisi lingkungan itu bisa kita buktikan dengan keberadaan aktivitas kupu-kupu yang melakukan mud puddling atau menghisap nutrisi pada tanah basah", ujarnya.
Hanya Hidup di Ekosistem Sehat, Kupu-Kupu Terancam oleh Perubahan Iklim
Yohanes menjelaskan bahwa aktivitas mud puddling hanya akan terjadi di ekosistem yang sehat dan tidak terjadi di wilayah dengan tekanan lingkungan tinggi, seperti area perkotaan dan lahan pertanian dengan penggunaan pestisida jangka panjang.
"Karena polutan atau terganggunya mekanisme yang ada di air, udara, dan tanah tersebut", tambahnya.
Selain sebagai bioindikator, kupu-kupu juga berperan sebagai penyerbuk dan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Namun, populasinya kini menghadapi ancaman nyata akibat perubahan iklim, termasuk suhu ekstrem yang dapat mematikan telur, larva, dan pupa kupu-kupu.
Ia juga menyebut perubahan waktu mekarnya bunga penghasil nektar kerap tidak sinkron dengan masa menetasnya larva, sehingga siklus hidup terganggu.
Bencana alam seperti kebakaran hutan dan lahan juga menjadi faktor penghancur habitat kupu-kupu secara cepat.
"Jangankan kupu-kupu sebagai bioindikator yang sensitif, kita manusia saja ketika terjadi pergeseran musim, kehidupan kita juga ikut bergeser. Sebagai contoh yang mengalami dampak langsung itu petani", jelas Yohanes.
Indonesia Miliki 2.500 Spesies Kupu-Kupu, 25 Di Antaranya Dilindungi
Data dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjukkan bahwa dari total sekitar 17.500 spesies kupu-kupu di dunia, sebanyak 2.500 spesies ditemukan di Indonesia.
Dari jumlah tersebut, setidaknya 25 spesies telah masuk kategori dilindungi karena statusnya yang rentan terhadap kepunahan.
Kehadiran kupu-kupu menjadi indikator penting bagi para peneliti dan pemerhati lingkungan dalam menilai kondisi ekosistem secara keseluruhan.
- Penulis :
- Aditya Yohan







