Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Barantin Perkuat Pertahanan Negara dan Kemandirian Pangan dalam Satu Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Barantin Perkuat Pertahanan Negara dan Kemandirian Pangan dalam Satu Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran
Foto: (Sumber: Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat Manaor Panggabean memaparkan capaian Barantin dalam "Coffee Morning" bertajuk “Refleksi Kinerja Karantina dalam 1 Tahun Program Presiden Prabowo–Gibran di Jakarta, Kamis (6/11/2025). (ANTARA/HO-Barantin))

Pantau - Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat Manaor Panggabean menyampaikan bahwa lembaganya terus memperkuat pertahanan negara, meningkatkan kemandirian pangan, serta mendorong perekonomian rakyat melalui pengawasan dan fasilitasi perdagangan komoditas karantina.

Karantina Sebagai Benteng Pertahanan dan Penggerak Ekonomi

“Tugas dan fungsi Barantin sejalan dengan Astacita Presiden, perkuat sistem pertahanan negara serta meningkatkan kemandirian pangan dan perekonomian rakyat,” ungkap Sahat dalam acara Coffee Morning bertajuk “Refleksi Kinerja Karantina dalam 1 Tahun Program Presiden Prabowo–Gibran” yang digelar di Jakarta, Kamis (6/11).

Ia menjelaskan bahwa karantina memiliki peran strategis, bukan hanya sebagai benteng pertahanan biologis negara, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi nasional.

Selama periode Januari hingga Oktober 2025, Barantin telah menerbitkan 2.213.396 sertifikat karantina yang mencakup 116.936 sertifikasi impor, 317.205 sertifikasi ekspor, dan 1.779.255 sertifikasi antar area.

Capaian tersebut, kata Sahat, mencerminkan peran aktif Barantin dalam menjaga keamanan, kesehatan, dan kelancaran arus komoditas karantina di seluruh wilayah Indonesia.

Langkah Tegas dalam Menjaga Keamanan Pangan

Barantin juga memperkuat sistem pertahanan negara non-militer melalui pengawasan ketat terhadap lalu lintas hewan, ikan, dan tumbuhan.

Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, tercatat 1.891 kali penahanan komoditas, 2.145 kali penolakan, serta 962 kali pemusnahan terhadap komoditas yang tidak memenuhi persyaratan karantina.

“Langkah tegas ini menjadi bukti komitmen Barantin dalam menjaga keamanan pangan dan kesehatan masyarakat,” tegas Sahat.

Acara Coffee Morning tersebut juga menjadi forum untuk memperkuat koordinasi dan sinergi antara Barantin dengan kementerian dan lembaga, TNI, Polri, serta pemangku kepentingan lainnya.

Forum ini digunakan sebagai wadah evaluasi capaian kinerja, efektivitas kebijakan, serta kontribusi program karantina terhadap arah pembangunan nasional di bidang ketahanan pangan, kesehatan hewan, keamanan hayati, dan perlindungan sumber daya alam.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Aditya Yohan