
Pantau - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, menekankan pentingnya peningkatan kapasitas petugas haji menjelang pelaksanaan ibadah haji tahun 2026, terutama dalam hal pemahaman agama dan kemampuan komunikasi Bahasa Arab.
Haedar menyampaikan bahwa pembimbing haji harus representatif dan memahami ajaran agama secara mendalam.
"Kita perlu pembimbing haji yang representatif dan mengerti agama. Ketika menetapkan pembimbing haji itu harus yang paham agama, karena saat berurusan dengan bangsa Arab, komunikasi itu penting," ungkapnya.
Pentingnya Pemahaman Agama dan Komunikasi Bahasa Arab
Menurut Haedar, peningkatan jumlah jamaah haji dari tahun ke tahun menuntut kesiapan yang lebih tinggi dari para petugas haji.
Ia menilai bahwa ibadah haji merupakan aktivitas yang memerlukan istitha’ah atau kesiapan fisik, transportasi yang layak, keamanan, serta kemampuan menjalankan seluruh rangkaian ibadah dengan baik.
"Semakin banyak jamaah yang menunaikan ibadah haji, maka semakin banyak crowded (kerumitan), kemudian rukun wajib dan sunnahnya itu tidak selalu persis tertunaikan, maka diperlukan pemahaman-pemahaman yang semakin luas," jelas Haedar.
Harapan atas Pembentukan Kementerian Haji Baru
Haedar juga menyoroti pentingnya adaptasi terhadap perubahan birokrasi, menyusul pembentukan Kementerian Haji yang baru.
"Seiring dengan peralihan ke Kementerian Haji, saya yakin ada proses birokrasi dan regulasi operasional yang perlu diantisipasi juga, tetapi kami harapkan bahwa pergantian ini juga tidak membuat pelaksanaan haji makin rumit, tetapi harus semakin mudah," katanya.
Ia mengingatkan agar pemerintah dan biro perjalanan haji selalu memperbarui informasi terkait regulasi di Arab Saudi.
"Tentu tidak semudah yang kita bayangkan karena setiap tahun itu kan selalu ada perubahan-perubahan, bukan hanya di Indonesia, melainkan juga di Kerajaan Arab Saudi," ujarnya.
Rakernas Perhajian Muhammadiyah Dukung Transformasi Layanan
Dalam rangka mendukung transformasi ekosistem layanan haji dan umrah, Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah (LPHU) Muhammadiyah menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perhajian kedua di Jakarta.
Rakernas ini berlangsung hingga 9 November 2025 dan diikuti oleh ratusan peserta yang akan dipersiapkan menjadi pembimbing haji dari Muhammadiyah.
Para peserta Rakernas akan mendapatkan pembinaan komprehensif untuk mendukung pelaksanaan ibadah haji yang lebih baik, profesional, dan berkualitas.
- Penulis :
- Shila Glorya







