
Pantau - Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Senin, 10 November 2025, pukul 04.36 WIB, dengan kolom letusan setinggi 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut.
Aktivitas Vulkanik Masih Tinggi
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal dan mengarah ke timur laut.
Erupsi tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 131 detik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih tinggi, didominasi oleh letusan.
Pada 9 November 2025, tercatat 135 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo antara 10 hingga 23 mm dan durasi 54 hingga 156 detik.
Selain itu, terdeteksi 13 kali gempa guguran dengan amplitudo 2 hingga 8 mm dan durasi 37 hingga 100 detik.
Status Gunung Semeru saat ini tetap berada pada Level II atau Waspada.
Larangan Aktivitas dan Imbauan Keselamatan
PVMBG mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius delapan kilometer dari puncak.
Di luar radius tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena awan panas dan aliran lahar sejauh 13 kilometer dari puncak.
Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena adanya risiko lontaran batu pijar.
Warga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, serta lahar hujan yang dapat terjadi di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak, terutama Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Masyarakat juga perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi lahar di anak-anak sungai dari Besuk Kobokan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







