Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Presiden Prabowo Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Tokoh Pendidikan Perempuan Rahmah El Yunusiyah

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Presiden Prabowo Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Tokoh Pendidikan Perempuan Rahmah El Yunusiyah
Foto: Rahmah El Yunusiyah peraih gelar Pahlawan Nasional asal Sumatera Barat atas perjuangannya di bidang pendidikan Islam (sumber: ANTARA/Andi Firdaus)

Pantau - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Rahmah El Yunusiyah, tokoh pendidikan Islam asal Sumatera Barat, atas jasa dan perjuangannya dalam memajukan pendidikan bagi perempuan di Indonesia.

Pengakuan atas Perjuangan di Bidang Pendidikan

Penganugerahan tersebut disambut dengan penuh syukur oleh keluarga besar Rahmah El Yunusiyah.

"Kita ucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia, khususnya kepada Bapak Prabowo Subianto yang telah memberikan anugerah ini," ungkap Fauziah Fauzan El Muhammady, perwakilan keluarga.

Menurut Fauziah, gelar tersebut merupakan penghargaan tertinggi negara terhadap jasa luar biasa Rahmah dalam perjuangan membangun bangsa melalui pendidikan Islam.

"Semua santri menyambut dengan rasa syukur. Artinya, ada pengakuan atas perjuangan Bunda Rahmah. Yang tak hanya sebagai tokoh pendidikan, tapi juga tokoh perjuangan kemerdekaan," ujarnya.

Jejak Perjuangan Rahmah El Yunusiyah

Rahmah El Yunusiyah dikenal sebagai pendiri Perguruan Diniyah Puteri di Padang Panjang, sebuah pesantren modern khusus perempuan yang didirikan pada 1 November 1923.

Lembaga ini berperan penting dalam pergerakan kemerdekaan di Sumatera Barat dan telah melahirkan banyak tokoh perempuan nasional.

Fauziah, yang kini memimpin Perguruan Diniyah Puteri, menyebutkan bahwa salah satu murid pertama Rahmah adalah Rasuna Said, tokoh asal Maninjau yang lebih dahulu dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

"Jadi, murid beliau sudah lebih dahulu mendapat pengakuan sebagai pahlawan nasional. Sekarang gurunya diakui sebagai pahlawan nasional. Alhamdulillah, terima kasih," ucapnya.

Selain mendirikan pesantren, Rahmah juga aktif dalam organisasi perjuangan, termasuk mendirikan Perserikatan Guru-Guru Putri Islam di Bukittinggi dan Taman Bacaan Khuttub Khannah untuk meningkatkan literasi perempuan.

Ia juga menjadi pengurus Serikat Kaum Ibu Sumatera (GKIS) Padang Panjang dan turut mendirikan Partai Masyumi di Minangkabau.

Penulis :
Shila Glorya