
Pantau - Pemerintah Kota Bogor bersama Pemerintah Kabupaten Bogor resmi mengusulkan nama KH Sholeh Iskandar sebagai calon Pahlawan Nasional dalam rangkaian peringatan Hari Pahlawan 2025 yang digelar di Taman Makam Pahlawan Dreded, Kota Bogor, Senin, 10 November 2025.
Usulan Disampaikan di Peringatan Hari Pahlawan
Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyampaikan langsung usulan tersebut dalam acara upacara ziarah nasional yang merupakan bagian dari peringatan Hari Pahlawan tingkat Kota Bogor.
Acara ini turut dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Forum Koordinasi Pimpinan Wilayah (Forkopimwil) Kota Bogor.
Kegiatan dimulai dengan upacara di Plaza Balai Kota Bogor, kemudian dilanjutkan dengan tabur bunga dan penanaman pohon di Komplek Istana Bogor.
Dedie menjelaskan bahwa KH Sholeh Iskandar dinilai layak menyandang gelar Pahlawan Nasional karena kontribusinya dalam perjuangan kemerdekaan, pendidikan, serta peran strategisnya sebagai pendiri Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor.
"Saat ini beliau sudah masuk daftar 40 calon penerima gelar Pahlawan Nasional. Dari informasi yang saya terima, dari sekian banyak nama yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, baru Prof Mochtar Kusumaatmadja yang masuk dalam 10 besar calon penerima gelar tahun ini," ungkapnya.
Harapan Penetapan dan Pesan untuk Generasi Muda
Dedie menyampaikan harapannya agar KH Sholeh Iskandar segera ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh pemerintah pusat.
"Mudah-mudahan tahun depan atau dalam waktu dekat beliau bisa ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional," ujarnya.
Dalam sambutannya di Plaza Balai Kota, Dedie membacakan pesan Menteri Sosial yang menekankan pentingnya menjaga semangat juang dan kontribusi nyata untuk bangsa.
"Perjuangan memerdekakan Indonesia dulu penuh pengorbanan. Kini perjuangan lebih mudah karena banyak hal sudah disiapkan para pendahulu. Tapi semangat membangun bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera harus terus dijaga melalui sinergi dan kolaborasi," ia mengungkapkan.
Dedie juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan di tengah perbedaan pendapat yang ada.
"Semua harus berpikir bagaimana membangun bangsa ini menjadi lebih baik," tegasnya.
Kepada generasi muda, Dedie menyampaikan pesan untuk bersungguh-sungguh dalam menentukan dan memperjuangkan cita-cita.
"Kesempatan terbuka luas, baik menjadi pengusaha, tokoh agama, olahragawan, budayawan, atau seniman. Asalkan serius dan tidak mudah menyerah, generasi muda bisa mengisi kemerdekaan dan mewujudkan cita-cita besar bangsa," ungkapnya.
Ia menutup dengan menegaskan bahwa melalui tekad dan kerja keras, generasi muda dapat membawa Indonesia menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, yakni negeri yang baik dan penuh ampunan dari Tuhan.
- Penulis :
- Leon Weldrick







