Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BMKG Targetkan 714 Magister dan Doktor hingga 2030 untuk Perkuat Riset Kebencanaan Nasional

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

BMKG Targetkan 714 Magister dan Doktor hingga 2030 untuk Perkuat Riset Kebencanaan Nasional
Foto: Tangkapan layar - Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani memberikan pemaparan perdananya dalam rapat dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa 11/11/2025 (sumber: ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo)

Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melanjutkan program beasiswa pendidikan pascasarjana guna memperkuat kemandirian riset kebencanaan nasional melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

Dalam rapat dengan Komisi V DPR RI, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menyampaikan bahwa instansinya menargetkan mencetak sedikitnya 714 tenaga ahli bergelar magister dan doktor hingga tahun 2030.

Target tersebut meningkat dari kuota yang ditetapkan dalam dua tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 500 orang.

Beasiswa diberikan kepada peserta untuk menempuh pendidikan jenjang magister dan doktoral di universitas ternama baik nasional maupun internasional, termasuk Oxford University di Inggris.

"Program ini adalah investasi jangka panjang agar Indonesia mandiri dalam riset dan pengembangan sistem mitigasi bencana," ungkapnya.

Capaian dan Kolaborasi Internasional

Pada tahun 2025, sebanyak 314 peserta program tugas belajar telah menyelesaikan pendidikan pascasarjana melalui skema pendanaan tugas belajar BMKG di dalam dan luar negeri.

Selain penguatan SDM, BMKG juga memperluas kerja sama riset internasional, salah satunya dalam pengembangan model prediksi cuaca ekstrem dan sistem peringatan tsunami berbasis big data.

Program International Development for Resilience and Infrastructure Project (IDRIP) dinyatakan berhasil memperkuat integrasi algoritma otomatis dalam sistem Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS).

Transformasi digital di bidang kebencanaan dinilai harus diiringi dengan peningkatan kompetensi ilmiah agar sistem peringatan dini nasional dapat berjalan secara mandiri dan berkelanjutan.

Kemandirian riset kebencanaan dipandang sebagai langkah strategis menuju Indonesia yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan iklim.

Penulis :
Arian Mesa