
Pantau - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) membangun lima rumah ibadah di kawasan pendidikan SMA Kemala Taruna Bhayangkara (KTB), Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebagai upaya memperkuat moderasi beragama dan memperkokoh persatuan nasional.
Simbol Kebhinnekaan di Kawasan Pendidikan
Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Polisi Dedi Prasetyo bersama jajaran menghadiri peletakan batu pertama pembangunan gereja Katolik, gereja Protestan, pura, dan vihara, serta meresmikan Masjid Al-Nadhah Suhada di lingkungan sekolah.
Semua rumah ibadah tersebut dibangun berdekatan sebagai simbol kebhinnekaan dan toleransi antarumat beragama.
Karowatpers Staf Sumber Daya Manusia Polri Brigadir Jenderal Polisi Budhi Herdi menyampaikan bahwa keberadaan berbagai rumah ibadah ini merupakan bagian dari proses pendidikan karakter siswa.
“Kami sadar akan perbedaan, tetapi perbedaan itu justru menguatkan persatuan,” ungkapnya.
Budhi menjelaskan bahwa sejak awal, peserta didik akan diperkenalkan pada keberagaman agama dan nilai kebangsaan agar mampu hidup harmonis tanpa terpecah oleh perbedaan latar belakang.
Pendidikan Toleransi Menuju Indonesia Emas
Karo Penmas Polri Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko menegaskan bahwa pembangunan fasilitas ibadah lintas agama adalah wujud nyata komitmen Polri memperkuat kebhinnekaan.
“Ini bagian dari kontribusi Polri untuk menjaga persatuan sesuai arahan Presiden dan Kapolri,” ujarnya.
Selain membangun rumah ibadah, Polri juga menyalurkan seribu paket sembako dan memberikan santunan kepada seratus anak yatim di sekitar sekolah sebagai bentuk kepedulian sosial dan upaya mempererat hubungan dengan masyarakat.
Trunoyudo menjelaskan bahwa masyarakat turut berperan penting dalam pembangunan kawasan pendidikan tersebut, dan Polri berharap dukungan publik terus mengalir hingga semua fasilitas selesai dibangun tahun depan.
Pembangunan SMA KTB diarahkan menjadi sekolah unggulan berstandar internasional yang menanamkan karakter toleran bagi generasi muda, melalui penerapan kurikulum internasional serta lingkungan sosial yang mencerminkan keberagaman Indonesia.
Direktur Kebhayangkaraan SMA KTB Brigadir Jenderal Polisi M. Arif Sugiarto menekankan pentingnya pendidikan toleransi sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.
Ia menegaskan bahwa generasi unggul harus mampu bekerja sama dalam keberagaman, dan Polri berharap keberadaan rumah ibadah lintas agama ini menjadi model pendidikan toleransi yang dapat ditiru oleh lembaga pendidikan lain di seluruh Indonesia.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








