
Pantau - Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar menyatakan sebanyak 278 ribu bidang tanah wakaf telah tercatat dan bersertifikat resmi oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) selama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Pemanfaatan Tanah Wakaf untuk Kepentingan Umat
Nasaruddin Umar menegaskan bahwa pencapaian tersebut mencerminkan tingginya partisipasi masyarakat dalam berwakaf yang mendapat dukungan penuh dari pemerintah melalui pelayanan pertanahan yang memadai.
Tanah wakaf yang telah disertifikasi itu dimanfaatkan untuk berbagai fasilitas keagamaan dan sosial seperti madrasah, pondok pesantren, rumah sakit, masjid, musala, pemakaman umum, dan layanan sosial lainnya.
"Setiap hari dengan berbagai layanan yang berdiri di atas tanah wakaf tanpa masyarakat sadari sesungguhnya bersumber dari kemurahan hati para wakif," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa wakaf mengajarkan pentingnya menyediakan ruang sosial yang mendorong pertumbuhan masyarakat secara damai dan religius.
Menurutnya, wakaf telah menjadi bagian vital dalam kehidupan umat karena mampu memberikan manfaat berkelanjutan di bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan keagamaan.
"Manfaat itu terus berjalan bahkan sampai wakif telah tiada dan menjadikannya sebagai amal jariah yang paling tahan lama terhadap perubahan zaman," ia mengungkapkan.
Konferensi Wakaf Internasional Dorong Literasi dan Inovasi Pengelolaan
Dalam sambutannya di Konferensi Wakaf Internasional yang digelar di Sumatera Barat, Nasaruddin berharap acara tersebut dapat menjadikan provinsi tersebut sebagai barometer dalam penguatan dan pemberdayaan wakaf di Indonesia.
Wakil Presiden RI Ke-13 Ma’ruf Amin turut hadir dalam konferensi tersebut dan menyatakan bahwa kegiatan ini dapat menjadi sarana literasi wakaf yang kuat, khususnya bagi masyarakat Sumatera Barat.
Dalam paparannya, Ma’ruf Amin menjelaskan bahwa pengelolaan wakaf secara modern memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan dalam pembangunan universitas, rumah sakit, pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah, hingga investasi global.
"Jadi, wakaf ini tidak hanya sebatas tentang spiritual tetapi juga pengembangan ekonomi yang berkelanjutan," tegasnya.
- Penulis :
- Shila Glorya







