
Pantau - Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq, mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Finlandia, Sari Multala, di sela-sela Konferensi Perubahan Iklim ke-30 Perserikatan Bangsa-bangsa (COP30) yang digelar di Belém, Brasil, pada Selasa (18/11) waktu setempat.
Pertemuan ini membahas berbagai isu strategis terkait lingkungan hidup, dengan fokus utama pada penanganan danau.
Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan bahwa Finlandia sebagai negara yang memiliki banyak danau telah berhasil dalam pengelolaannya.
"Di antaranya penanganan danau. Kita tahu persis Finlandia merupakan negara sejuta danau. Hampir semua danaunya terkelola dengan baik," ungkapnya.
Indonesia, lanjut Hanif, akan terus memperkuat kolaborasi dengan Finlandia guna meningkatkan kapasitas dan daya dukung danau-danau yang ada di Tanah Air.
Rehabilitasi Hutan dan Pengembangan Pasar Karbon
Selain isu danau, Indonesia dan Finlandia juga membahas kerja sama di bidang rehabilitasi hutan.
"Finlandia mempunyai kemampuan merehabilitasi hutan yang sangat terdegradasi dan sekarang menjadi hutan yang sustainable terbaik di dunia. Kita telah lama bekerja sama dan kita akan terus tingkatkan," ia mengungkapkan.
Indonesia juga mendorong kolaborasi pembangunan pasar karbon bersama Finlandia dalam rangka memenuhi target Kesepakatan Paris.
" Mengajak Finlandia bersama-sama membangun carbon government dan carbon market. Karena tanpa dukungan semua kita, maka apa yang dicita-citakan Paris Agreement pada artikel 6.2 dan 6.4 belum akan bisa dicapai dengan sangat baik," ujarnya.
Optimalisasi Energi dan Komitmen Global
Isu energi dan emisi juga turut menjadi perhatian dalam pembahasan bilateral tersebut.
Hanif mengajak Finlandia untuk bekerja sama dalam mengoptimalkan penangkapan metana dari produksi kelapa sawit.
"Kita juga ingatkan Finlandia bahwa sebagian besar energinya mendatangkan biodiesel dari Indonesia. Kita ingin bersama-sama dengan Finlandia untuk melakukan optimalisasi methane capture dari produksi palm plantation-nya," katanya.
Kerja sama penanganan sampah plastik antara kedua negara saat ini juga terus berjalan.
Selama pelaksanaan COP30, Hanif Faisol Nurofiq aktif mengintensifkan pertemuan bilateral dengan berbagai negara.
Tujuannya adalah untuk memperluas dan memperkuat kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan perubahan iklim secara kolektif.
- Penulis :
- Arian Mesa








