
Pantau - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menggencarkan edukasi dini kepada masyarakat untuk menghentikan kebiasaan menjadikan sungai sebagai tempat buang air yang dapat merusak kualitas lingkungan.
Edukasi Masyarakat dan Upaya Kolaboratif
Menteri PU Dodi Hanggodo menegaskan pentingnya penyadaran sejak dini kepada warga terkait dampak buruk kebiasaan tersebut.
Ia mengungkapkan, "Perlu edukasi dini kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa hal-hal seperti itu kalau tetap dikerjakan, maka kemudian ujung-ujungnya sungainya akan marah".
Edukasi dilakukan melalui komunikasi intensif dengan komunitas, lembaga swadaya masyarakat, dan berbagai pihak terkait untuk memastikan pesan lingkungan tersampaikan secara menyeluruh.
Sebagai langkah pencegahan, Kementerian PU juga membangun tanggul serta melaksanakan kegiatan bersih-bersih dari hulu sungai untuk menjaga ekosistem tetap lestari.
Pada Jumat, kegiatan bersih-bersih Sungai Ciliwung dilakukan bersama Pemerintah Kota Jakarta Selatan dan jajarannya sebagai bagian dari program rutin.
Dodi menekankan pentingnya kerja sama lintas kementerian dan pemerintah daerah dalam pengelolaan sungai.
" Tidak bisa Kementerian PU sendiri atau kementerian terkait, seperti saya sudah bilang kan Kehutanan, Lingkungan Hidup, dan seterusnya, juga dengan Pemda-Pemda terkait", ungkapnya.
Kerja sama antarpemerintah diharapkan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung.
Peningkatan Fasilitas MCK untuk Tekan BABS
Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) komunal di 55 RW yang tergolong kawasan kumuh untuk meningkatkan infrastruktur dasar masyarakat.
Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI juga melakukan revitalisasi terhadap 16 MCK komunal pada tahun anggaran 2024 dalam rangka menghapus perilaku buang air besar sembarangan (BABS).
Revitalisasi MCK tersebut terbukti mampu menekan angka BABS di lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan data Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Dinas Kesehatan, kelurahan dengan angka BABS tertinggi berada di Kapuk, Jakarta Barat, serta Mangga Dua Selatan, Jakarta Pusat.
Kelurahan lainnya dengan angka BABS tinggi meliputi Penjaringan di Jakarta Utara, Manggarai di Jakarta Selatan, dan Cipinang Besar Utara di Jakarta Timur.
- Penulis :
- Aditya Yohan







