Pantau - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengecek langsung kesiapan personel serta sarana dan prasarana Polda DIY dalam menghadapi potensi bencana alam.
Ia menyatakan bahwa pengecekan ini dilakukan untuk memastikan seluruh stakeholder seperti TNI, Polri, dan institusi terkait benar-benar siap digerakkan saat terjadi bencana.
Sarana dan prasarana yang ditinjau termasuk mobil dengan alat angkut SAR, kendaraan posko darurat, serta mobil dapur lapangan dalam berbagai kapasitas.
Kapolri mengingatkan seluruh personel untuk rutin mengecek peralatan agar selalu siap digunakan ketika bencana terjadi.
Berdasarkan laporan BMKG, Oktober 2025 hingga Januari 2026 Indonesia memasuki musim hujan yang disertai La Nina skala lemah.
Pada bulan November, intensitas hujan diperkirakan berada di atas normal sehingga berpotensi menimbulkan banjir, tanah longsor, dan bencana lain yang mengancam keselamatan masyarakat.
Polri menyiapkan kesiapsiagaan personel yang akan dikerahkan ke wilayah rawan bencana hingga destinasi wisata.
Kapolri mengingatkan adanya potensi erupsi Gunung Merapi dan pentingnya sosialisasi serta penyebaran informasi yang kuat untuk keselamatan masyarakat.
“Sehingga pada saatnya manakala harus dilakukan evakuasi, masyarakat sudah terinformasi kapan harus evakuasi, arahnya ke mana, lalu perlengkapan yang dibawa apa, semuanya kita harapkan tersosialiasi dengan baik”, ungkapnya.
Kapolri menekankan bahwa kunci utama menghadapi potensi bencana di seluruh Indonesia adalah kolaborasi dan sinergi antar pemangku kepentingan.
Hal ini semakin penting karena Indonesia segera memasuki periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
“Kita menghadapi juga musim hujan yang cukup deras tentunya perlu kerja sama dan kolaborasi kuat sehingga pada saat masyarakat kegiatan mudik di liburan saat Nataru seluruh wilayah yang miliki potensi bencana tim SAR kita semua siap”, ia mengungkapkan.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
