Pantau - Al-Qur’an Al-Akbar yang terbuat dari ukiran kayu tembesu menjadi mushaf Al-Qur’an terbesar di dunia dan kini menjadi destinasi wisata religi unggulan di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Ketua Tim Pemandu Wisata Al-Qur’an Al-Akbar Palembang, Syakroni, menjelaskan bahwa mushaf raksasa ini telah berdiri sejak tahun 2012 dan kini memasuki usia ke-13.
Mushaf ini merupakan perpaduan antara seni ukir khas Palembang dan nilai-nilai keagamaan yang mendalam.
Al-Qur’an Al-Akbar diresmikan langsung oleh Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
"Saat ini ribuan wisatawan datang berkunjung, setiap bulannya, bahkan terdata saat ini paling banyak wisatawan dari Malaysia," ungkapnya.
Detail Mushaf dan Fasilitas Wisata Religi
Mushaf kayu ini terdiri dari 30 juz Al-Qur’an yang diukir indah di atas lembaran kayu tembesu.
Setiap lembar memiliki spesifikasi tinggi 177 cm, lebar 140 cm, dan ketebalan 2,5 cm.
Total terdapat 630 lembar yang disusun menyerupai dinding raksasa.
Proyek ini menghabiskan sekitar 40 meter kubik kayu dan menelan biaya pembuatan sekitar Rp2 miliar.
Museum Al-Qur’an Al-Akbar berlokasi di Jalan Mohammad Amin 109, Kecamatan Gandus, Kota Palembang, tepatnya di kawasan Pondok Pesantren Al Ihsaniyah Gandus Palembang.
Harga tiket masuk dibedakan antara anak-anak Rp15.000 dan dewasa Rp20.000 per orang.
Museum buka setiap hari pukul 09.00–17.00 WIB.
Lokasi ini menjadi magnet wisatawan, terutama pada hari besar keagamaan dan libur nasional.
Pengunjung dapat menikmati berbagai fasilitas, seperti:
- Mini theatre wisata religi
- Spot foto instagramable
- Singgasana atau pelaminan Kerajaan Sriwijaya
- Tempat membaca atau tadarus Al-Qur’an
- Butik songket dan toko cinderamata
- Wisata kuliner
- Masjid dan toilet
Pengelola juga menyediakan lokasi parkir yang luas, banyak kursi, serta kipas angin di sekeliling ruangan.
Pengunjung dapat memberikan infaq sukarela di pintu masuk.
Tantangan Infrastruktur Menuju Lokasi
Meskipun fasilitas di dalam museum sangat memadai, akses jalan menuju lokasi masih perlu diperbaiki.
Terdapat banyak bagian jalan yang rusak dan berlubang, yang cukup mengganggu kenyamanan perjalanan wisatawan.
- Penulis :
- Aditya Yohan
