Pantau - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang, Sumatera Utara, menyalurkan bantuan logistik bagi warga terdampak banjir di sejumlah wilayah melalui organisasi perangkat daerah (OPD) dan pihak terkait lainnya sejak Kamis, 27 November 2025.
“Sejak kemarin berbagai bantuan disalurkan hingga malam hari,” ujar perwakilan Pemkab.
Pemkab juga membuka Command Center di Kantor Bupati Deli Serdang serta posko pengaduan dan bantuan di setiap kantor kecamatan agar laporan warga dapat segera ditindaklanjuti.
Penyaluran Logistik dan Evakuasi Didukung Perahu Karet hingga Dapur Umum
Berbagai langkah cepat dilakukan untuk menangani dampak banjir:
- Peninjauan langsung oleh Wakil Bupati Lom Lom Suwondo ke lokasi terdampak
- Penyaluran logistik oleh Dinas Sosial di empat kecamatan
- Pengerahan 12 perahu karet untuk evakuasi
- Pendirian dapur umum oleh BPBD, Dinas Sosial, dan Pramuka
Berikut rincian bantuan logistik yang telah disalurkan:
- Kecamatan Tanjung Morawa: 100 kg beras, 180 butir telur, 5 kotak mi instan
- Kecamatan Sunggal: 300 kg beras, 900 butir telur, 30 kotak mi instan
- Kecamatan Hamparan Perak: 500 kg beras, 900 butir telur, 30 kotak mi instan
- Kecamatan Patumbak: 300 kg beras
- Kecamatan Pagar Merbau, Pancur Batu, Percut Sei Tuan, dan Lubuk Pakam: bantuan disalurkan hari ini
108 Ribu Warga Terdampak, Faskes Disiagakan dan Tidak Boleh Tolak Pasien
Berdasarkan data terbaru, banjir telah melanda 13 kecamatan di Kabupaten Deli Serdang, dengan total warga terdampak mencapai 108.955 jiwa.
Jumlah korban terbanyak berada di Kecamatan Sunggal dengan 44.012 jiwa terdampak.
Bupati Deli Serdang, Asri Ludin Tambunan, memerintahkan seluruh jajaran untuk bergerak cepat dalam merespons situasi.
“Seluruh pihak sudah dikerahkan untuk melakukan evakuasi kepada masyarakat terdampak. Posko pengungsian, layanan kesehatan, dan dapur umum terus didirikan,” ungkapnya.
Seluruh fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit daerah dan puskesmas, juga diminta siaga penuh dan tidak boleh menolak pasien.
“Semuanya harus bergerak, berdampak, dan zero korban jiwa. Tidak ada puskesmas atau layanan kesehatan yang menolak pasien,” tegas Bupati.
Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan penanganan darurat berlangsung cepat, terkoordinasi, dan mengutamakan keselamatan warga.
- Penulis :
- Aditya Yohan
