
Pantau - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) menegaskan pentingnya penguatan infrastruktur logistik perdesaan sebagai langkah strategis menurunkan ketimpangan harga antara wilayah produksi dan konsumsi, terutama di daerah tertinggal.
Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Penyerasian Pembangunan Sarana dan Prasarana Kemendes PDT, Teguh Hadi Sulistiono, dalam webinar bertajuk "Membangun Infrastruktur Logistik Perdesaan yang Tangguh dan Berkelanjutan".
“Logistik perdesaan merupakan kunci untuk menurunkan disparitas harga antara wilayah produksi dan juga konsumsi,” ujarnya.
67,92 Persen Desa Belum Punya Gudang Pangan
Teguh mengungkapkan bahwa dari total 75.266 desa di Indonesia, hampir 68 persen atau tepatnya 67,92 persen belum memiliki gudang pangan.
“Secara spesifik, rantai pasok logistik di perdesaan seringkali menjadi mata rantai yang paling lemah. Dokumen kami mencatat bahwa hampir 67,92 persen desa di Indonesia tidak memiliki gudang pangan,” ungkapnya.
Minimnya infrastruktur logistik, termasuk tidak tersedianya gudang pangan, menyebabkan desa menjadi titik paling rentan dalam sistem distribusi pangan nasional.
Ketimpangan harga antara daerah penghasil dan daerah konsumen pun sulit dihindari, disertai meningkatnya risiko kerentanan pangan.
“Kerentanan ini cenderung akan mengancam ketahanan pangan dan juga kesejahteraan masyarakat,” tambah Teguh.
Integrasi Komoditas Lokal dan Rencana Forum Logistik Nasional
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Kemendes PDT mendorong integrasi produk unggulan desa ke dalam sistem logistik nasional agar komoditas lokal dapat langsung terserap pasar lebih luas.
“Oleh karena itu, penyediaan sarana dan prasarana pendukung, khususnya di daerah perdesaan harus menjadi prioritas,” tegas Teguh.
Kemendes PDT juga mewacanakan pembentukan Forum Logistik Nasional untuk Daerah Tertinggal.
Forum ini diharapkan menjadi wadah koordinasi lintas kementerian, pemerintah daerah, asosiasi logistik, dan pelaku usaha guna menghasilkan kebijakan yang konkret dan berpihak kepada desa.
“Ke depan, kami ingin mengadakan semacam forum, Forum Logistik Nasional, khususnya yang memang berpihak kepada daerah tertinggal dan daerah yang sangat tertinggal,” ujarnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan







