Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pameran “Kebaya Ibu” Hadirkan 110 Koleksi Kebaya untuk Peringati Hari Ibu di Museum Tekstil Jakarta

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Pameran “Kebaya Ibu” Hadirkan 110 Koleksi Kebaya untuk Peringati Hari Ibu di Museum Tekstil Jakarta
Foto: (Sumber : Tangkapan layar - Sejumlah ibu mengenakan koleksi busana kebaya disela-sela pembukaan pameran "Kebaya Ibu: Cerita, Cinta, dan Budaya" di Museum Tekstil, Jakarta, Kamis (4/12/2025). Pameran ini berlangsung pada 4 hingga 31 Desember 2025. ANTARA/Lia Wanadriani Santosa..)

Pantau - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menampilkan 110 koleksi kebaya dalam pameran “Kebaya Ibu: Cerita, Cinta, dan Budaya” di Museum Tekstil Jakarta Barat yang berlangsung pada 4–31 Desember 2025.

Koleksi Pameran dan Tujuan Penyelenggaraan

Kepala Unit Pengelola Museum Seni Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Sri Kusumawati menjelaskan bahwa koleksi yang dipamerkan berasal dari Museum Tekstil serta para kolektor pemerhati wastra.

Ia mengatakan pameran tersebut digelar untuk memperingati Hari Ibu 2025 dan diramaikan dengan berbagai kegiatan seperti talkshow, workshop membatik, serta melibatkan TP PKK.

Pameran “Kebaya Ibu: Cerita, Cinta dan Budaya” merupakan salah satu program publik unggulan Museum Tekstil di bawah Unit Pengelola Museum Seni Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.

Sri menjelaskan bahwa penyelenggaraan pameran didanai oleh Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bantuan Operasional Penyelenggaraan Museum dan Taman Budaya dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2025.

Melalui pameran ini, Pemprov DKI berharap pengunjung dapat menangkap jejak perempuan Indonesia yang tersimpan dalam warna, tekstur, dan kisah pada setiap kebaya.

Makna Kebaya dan Harapan Pemerintah

Pengunjung juga diharapkan memahami hubungan emosional antara ibu dan kebaya, di mana sepotong kain menjadi ruang ingatan, penjaga nilai, serta jembatan antargenerasi yang mencerminkan peran perempuan dalam melestarikan budaya dan cinta tanpa batas waktu.

Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda DKI Jakarta Ali Maulana Hakim berharap pameran ini tidak sekadar menjadi acara seremonial, tetapi menjadi ruang refleksi atas peran para ibu dan perempuan Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa.

Ali menyampaikan bahwa nilai-nilai tersebut tercermin melalui peragaan kebaya, busana yang menjadi simbol jati diri, martabat, serta keanggunan perempuan Nusantara.

Penulis :
Aditya Yohan